Layak jadi referensi bagi orangtua dan anak muda millenials

Pendudkung Film May Generation

Kuta, Bali (Metrobali.com)-

IFI Sinema yang telah berkecimpung dalam industry film nasional sejak tahun 2007 lalu, segera menayangkan film terbarunya bergenre remaja yang berjudul ‘My Generation’ di seluruh bioskop di Indonesia mulai tanggal 9 Nopember 2017  yang akan datang. Sedang pemutaran perdana diawali dengan kegiatan Media Screening dan Gala Premiere di XXI BEACHWALK, Beachwalk Shopping Center Bali, Minggu (5/11).

Film ‘My Generation’ yang disuradai oleh Upi ini merupaan sebuah film yang mengangkat realita kehidupan generasi mellenials secara natural dimana mereka lebih kritis dalam menanggapi segala hal dan lebih berani mengungkapkan pendapat mereka tak terkecuali kepada orangtuanya.

Bahkan secara kritis mempertanyakan kembali nasihat atau larangan yang orangtua berikan kepada mereka yang menurut mereka belum tentu benar atau sesuai dengan karakter mereka. Kehidupan  anak jaman now dengan segala problematika yang dihadapi serta beberapa karakter orang tua yang berbeda yang mencoba mengarahkan anak-anaknya yang notabene adalah anak generasi millenials untuk menjadi sesuai harapan mereka, Perbedaan karakter antar generasi yang sangat gamblang tertuang dalam film ini, sepeti itulah yang terjadi di kehiduan nyata saat ini yang tak dapat dipungkiri.

Di film ini pun, Upi menggarapnya secara serius, bahkan hingga ke percakapan-percakapan yang terjadi diantara anak muda yang memang merupakan obrolan yang saat ini dimana anak-anak muda sekarang kebanyakan berbahasa secara bilingual Indonesia dan Inggris. Naskah untuk percakapan pun merupakan hasil riset intensif secara 2 tahun yang dilakukan Upi secara social media listening dimana Upi mengamati obrolan-obrolan yang terjadi di dunia maya yang memang bersentuhan dengan dunia generasi millenials secara random, tentang banyak hal baik orang tua, sekolah, lingkungan hingga teman-temanya, sehingga percakapan yang terjadi di film ini pun murni percakapan yang memang terjadi saat ini , tanpa merekayasa.

“Dalam membuat sebuah film, memang saya selalu tertantang untuk membuat angle-angle yang berbeda dan untuk film remaja, saya tidak ingin mengangkat seputar romantisme percintaan anak muda, tetapi saya ingin mengangkat generasi millenials saat ini yang unik yang cukup menyedot peratian masyarakat dari kacamata mereka,” terang Upi.

Upi juga menambahkan, untuk mendapatkan percakapan natural untuk naskah, pihaknya  tidak menggunakan metode survey interview langsung ke anak muda karena biasanya mereka sedikit engga untuk mengungkapkan pendapat murni seputar orang tua atau pun sekolah, tetapi melalui pengamatan sosial media.

”Saya mendapatkan obrolan murni yang terjadi yang sangat bagus untuk diungkapkan dan diangkat ke dalam film sehingga nantinya penonton akan mengetahui sudut pandang generasi millenials dalam menanggapi berbagai hal dalam dirinya secara real, yang ternyata sudah sangat jauh pemikiran dan tindakan mereka dari yang kita bayangkan,” katanya.

Menurutnya ini merupakan sebuah realita hidup yang dicoba dituangkan dalam film, sehingga film ini bukan bermaksud menggurui atau menjudge generasi millenials tetapi memberikan referensi terkinin bagaimana kondisi generasi millenials secara lebih dekat.

Lebih jauh dikatakan, film ‘My Generation’ dibintangi oleh 4 pemain fresh yang menjadi bintang utamanya yaitu Bryan Angelo ( sebagai Zeke), Arya Vasco ( sebagai Konji), Alexandra Kosasie ( sebagai Orly) dan Lutesha (sebagai Suki) serta para pemain senior yang menjadi orang tua yaitu Ira Wibowo dan Joko Anwar ( orang tua Konji); Tyo Pakusadewo dan Karina Suwandhi (orang tua Zeke); Surya Saputra dan Aida Nurmala (orang tua Suki) dan Indah Kalalo (ibunda Orly).

Pendukung Film My Generation

Seluruh pemain film tersebut dipastikan hadir di acara Gala Premiere untuk menyambut para undangan dan rekan media yang mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan film ini secara pertama kali. Jelang penayanganya minggu depan, pihak IFI Sinema memang telah mempersiapkan serangkaian kegiatan promo dan publikasi untuk menyebarkan informasi tentang film ‘My Generation’ tak hanya di Jakarta saja tetapi juga di 4 kota besar lainnya di Indonesia yaitu Bandung, Jogjakarta, Bali dan Surabaya.

Adi Sumarjono, Produser IFI Sinema mengatakan bahwa untuk meraih atensi public terhadap produksi film terbarunya, pihaknya telah memersiapkan beragam kegiatan yang sudah mulai dijalani secara intensif sejak awal minggu ini. “Acara gala prmiere malam ini menjadi puncak dari serangkaian kegiatan promo dan publikasi yang telah kami bangun untuk memperkenalkan film ‘My Generation’.

Dikatakan, beberapa kegiatan yang sudah mulai dijalani antara lain kunjungan ke beberapa kantor redaksi media, kunjungan ke beberaa SMA, talkshow radio, talkshow di program TVhingga acara fashion show yang baru digelar semalam. Semua kegiatan ini untuk mengenalkan film serta karakter pemain muda secara lebih dekat.

”Dan setelah Jakarta, kami pun langsung keliling ke kota Bandung (3 November), Jogjakarta (4 November), Bali (5 November) dan Surabaya (6 November) untuk melakukan serangkaian kegiatan serupa. Kami berharap film dengan jenis drama remaja yang mengangkat realitas generasi millenials saat ini dapat menjadi viral di sekolah mereka. Hingga mereka dihukum tidak boleh pergi liburan. Tapi mereka terlalu keren untuk mengutuki keadaan dan membuat orang-orang yang sudah menghukum mereka puas,” tandasnya.

my generation

Liburan sekolah yang terkesan tidak istimewa, akhirnya justru membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang member pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka. Ke-empat sahabt ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan konflik yang berbeda pula.

Orly, sebagai perempuan yang kritis, pintar dan berprinsip dan ia sedang dalam masa emberontakan akan kesetaraan gender dan hal-hal lain yang mmbeli kaum perempuan. Salah satunya tentang keperawanan. Orly berusaha mendobrak dan menghancurkan label-label negative yang sering diberikan kepada perempuan. Diluar itu Orly bermaslah dengan ibunya yang single parent, yang sedang berpacaran dengan pria yang jauh lebih uda. Bagi Orly gaya hidup sang ibu tidak sesuai dengan umurnya.

Suki, sebagai peremuan paling cool diantara teman-temanya. Selayaknya anak muda pada umumnya suki memiliki krisis kepercayaan diri yang berusaha ia sembunyikan. Tetapi krisis kepercayaan dirinya semakin besar seiring dengan sikap orang tuanya yang selalu berpikiran negative padanya.

Zeke, pemuda rebellious tapi juga easy going dan sangat loyal pada sahabat-sahabatnya, ternyata memendam maslah yang sangat besar dan menyimpan luka yang dalam di hatinya. Zeke merasa kedua orang tuanya tidak mencintainya dan tidak menginginkan keberadaannya. Untuk menyembuhkan luka yang dipendamnya, Zeke harus berani mengkonfrontasi orang tuanya dan membuka pintu komunikasi yang selama ini terputus diantara mereka.

Konji sebagai pemuda polos dan naïf, tengah mengalami dilemma dengan masa pubertasnya, ia merasa di tekan oleh oang tuanya yang sangat kolot dan overprotective. Hingga ada satu peristiwa yang membuat shock. Hal itu membuat kepercayaanya pada orang tuanya hilang dan Konji balik mempertanyakan moralitas orang tuanya yang sangat kontradiktif dengan semua peraturan yang mereka terhadap Konji. SUT-MB