????????????????????????????????????Kepala Bappeda Litbang Badung I Wayan Suambara saat membuka Musrenbang RKPD tahun 2017 Kecamatan Abiansemal bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Camat Abiansemal, Selasa (2/2).

 

Mangupura (Metrobali.com)-

Pembangunan infrastruktur di kabupaten badung saat ini dapat dikatakan sudah baik dan merata di masing-masing wilayah. Hal ini tidak terlepas dari dukungan dana yang cukup besar melalui APBD Badung. Dengan kondisi infrastruktur di kabupaten Badung yang sudah baik, untuk itu pembangunan Badung di tahun 2017 mendatang selain infrastruktur, akan lebih diprioritaskan untuk memperkuat kemandirian masyarakat, melalui inovasi, kreativitas dan pengelolaan potensi wilayah. Hal ini sejalan dengan tema pembangunan kabupaten badung tahun 2017 yaitu “Memperkuat Kemandirian Daerah Melalui Inovasi dan Pengelolaan Potensi dalam meningkatkan daya saing daerah”. Tema ini dijabarkan dalam 9 (sembilan) program prioritas. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bappeda Litbang Badung I Wayan Suambara saat membuka Musrenbang RKPD tahun 2017 Kecamatan Abiansemal bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Camat Abiansemal, Selasa (2/2) . Musrenbang tersebut diikuti Anggota DPRD asal Abiansemal, pimpinan SKPD Badung, Camat Abiansemal, Perbekel, BPD, LPM dan PKK se-Kec. Abiansemal.
Lebih lanjut Suambara mengakui bahwa tantangan kedepan akan semakin berat, kompleks dan komprehensip. Untuk itu yang perlu dipikirkan adalah sejauhmana ketahanan hidup masyarakat dari aspek perekonomian, terlebih sekarang sudah masuk era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang menuntun peningkatan sumber daya manusia. Melalui musrenbang ini Suambara mengajak perbekel, tokoh masyarakat maupun PKK harus mampu mengangkat potensi yang ada di desa sehingga daya saing masyarakat meningkat. “Dengan tantangan yang semakin berat, kedepan kita harus persiapkan SDM, mutu pendidikan, kesehatan harus bagus, inovasi harus banyak, sehingga masyarakat kita tidak tertindas kemajuan zaman,” jelasnya seraya mengatakan bahwa Badung mempunyai potensi besar, dan kita ingin mengoptimalkan design bahwa desa itu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, desa jadi pusat kebudayaan dan desa menjadi basis ekonomi masyarakat.
Dengan pelaksanaan Musrenbang, Suambara mengajak para peserta musrenbang untuk menghilangkan stigma bahwa musrenbang bukan sekedar kegiatan ceremonial untuk memenuhi amanat undang-undang, namun menjadi momen untuk membahas program dan kegiatan pembangunan yang dibutuhkan, terlebih mulai tahun 2016 musrenbang menggunakan sistem e-musrenbang dan e-planning. “Jangan berputus asa melakukan yang terbaik bagi masyarakat walaupun dengan beban yang cukup berat. Jadikan forum ini untuk tempat bermusyawarah, menginventarisir, mengidetifikasi hal-hal yang bersifat prioritas yang menyangkut pemenuhan kebutuhan masyarakat, bukan keinginan,” jelasnya. Hal ini penting diingatkan karena musrenbang kali ini sangat strategis dan memiliki catatan tersendiri. Dikatakan demikian karena saat ini Badung belum memiliki RPJMD 2016-2021 yang secara hirarki akan menjadi payung terhadap pelaksanaan RKPD, KUA-PPAS dan RAPBD nantinya. Demikian pula APBD 2016 juga tidak berpijak pada RPJMD, namun hasil konsultasi diarahkan kepada RPJPD.
Dikatakan, musrenbang ini menjadi strategis juga karena berada pada masa transisi kepemimpinan di Badung. Saat ini Badung belum memiliki bupati yang difinitif, walaupun telah terpilih. Untuk itu Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari pemerintahan diingatkan agar tidak terlepas dari kebijakan bupati dan wakil bupati terpilih karena merupakan pimpinan dari pemerintah sehingga harus mengikuti program strategis yang dijanjikan yang sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat. “Ini bukan kampanye, apabila bupati dan wakil bupati terpilih sudah dilantik, kita ASN tidak bisa lepas dari kebijakan, program yang direncanakan kepala daerah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Anggota DPRD Badung asal Abiansemal Oka Widyanta. Menurutnya masalah infrastruktur baik di Kabupaten Badung dan di Kecamatan Abiansemal khususnya sudah baik. Yang dibutuhkan kedepan adalah peningkatan ekonomi masyarakat. Bicara peningkatan ekonomi harus diimbangi dengan peningkatan sumber daya masyarakat itu sendiri. Untuk itu pada musrenbang ini kita ingin menggali potensi dan kreativitas masyarakat yang belum terakomodir. “Usulan-usulan dari masyarakat ini kita akan fokuskan bagaimana memanfaatkan potensi masyarakat dalam bidang ekonomi,” jelasnya.
Sementara itu Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Yuniarta melaporkan bahwa sebelum pelaksanaan musrenbang ditingkat Kecamatan, telah didahului dengan musrenbang ditingkat desa se-Kec. Abiansemal. Hasil musrenbang dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yakni Kelompok Ekonomi dengan 53 usulan dengan nilai Rp. 1,4 M lebih, Kelompok Sarana Prasarana Wilayah 211 usulan dengan nilai Rp. 233 M lebih, Kelompok Kesejahteraan Sosial 120 usulan, nilai Rp. 121 M kebih dan Kelompok Umum 5 usulan dengan nilai Rp. 21 M lebih. Total 389 usulan, dengan nilai mencapai Rp. 378 M lebih. RED-MB