Klungkung ( Metrobali.com )
Hari jadi ke 67 TNI jumat 5/10 – 2012 di Bali dirayakan secara kusus di Kabupaten Klungkung. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya melakukan gebrakan dengan memusatkan HUT TNI di Bali bertempat di Museum Gunarsa, Desa Banda Klungkung. Sejak pagi Museum Gunarsa begitu ramai oleh korp Baju Loreng tersebut.

Bahkan Museum termegah di Bali tersebut “diserbu” dari darat laut dan udara. Sejak pukul 06.30 wita para undangan sudah berdatangan ke Museum Gunarsa di mana dijadikan pusat perayaan HUT TNI ke 67. Pangdam sendiri datang pukul 07.00 wita dan langsung menuju Gedung Utama Museum dari sisi selatan.

Tidak lama kemudian datang Gubernur Bali Made Mangku Pastika dengan mempergunakan safari warna biru. Hadir juga dari BIN Brigjen Budiarto, Wakapolda Bali Brigjen Ketut Untung Yoga Ana, Bupati Gianyar Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Agung.

Selain itu nampak hadir juga Kepala MUDP Bali Jro Gde Suwena. Tidak ketinggalan tuan rumah yang juga pemilik Museum Gunarsa, Nyoman Gunarsa dengan pakaian kas Balinya. Pangdam, Gunarsa, Mangku Pastika, Untung Yoga Ana dan dari BIN Brigjan Budiarjo nampak duduk satu meja.

Sekitar 15 menit berbincang bincang upacara pun segera dimulai. Upacara inti dilakukan dengan Apel gelar pasukan seperti biasa. Lokasi upacara sendiri digelar di Kori Agung Surya Candra Murti di belakang Museum Gunarsa. Nampak undangan sudah stan by. Tidak tanggung tanggung ada sekitar 4000 undangan hadir dalam Apel tersebut. Para undangan sendiri ditempatkan di sekeliling podium Surya Candra Murti dengan berbentuk setengah lingkaran. Untuk menghindari sengatan matahari digunakan atap dari daun kelapa (Palpalan red). Ini menambah suasana asri dan pedesaan yang cukup kental.

Pangdam, Wisnu selaku Insfektur Upacara memasuki lapangan upacara melalui kori Agung dan langsung mengambil tempat upacara. Komandan Upacara adalah Komandan Batalton Rider 900 yang berkedudukan di Singaraja.

Tampak tamu VVIP seperti Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Kapolda serta beberapa pejabat lainya di tempatkan di sebelah utara stan upacara didepan Kori Agung. Nampak duduk sebagai tamu kehormatan Gubernur Bali, Nyoman Gunarsa, Kapolda Bali dan pejabat teras Kodam IX/Udayana lainya.

Upacara berlangsung dengan hikmat ditandai dengan pembacaan Sapta Marga. Tidak kalah pentingnya adalah sambutan dari Panglima TNI Laksamana Suhartono SE. Dalam amanat Panglima TNI menyebutkan kalau TNI lahir dari rahim perjuangan dan tumbuh serta berkambang bersama rakyat. Sejarah ini terus terukir dan terpatri, TNI kini mencapai usia 67 tahun. Begitu banyak pengorbanan harta, benda, keringat dan air mata, serta tetesan darah bahkan jiwa raga. Namun pengorbanan itu adalah pengorbanan yang tulus iklas dan tidak sia sia demi kepentingan dan kejayaan serta keharuman nama bangsa Indonesia.

Untuk itu sebagai penerus Prajurit sudah selayaknya menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Prajurit dan rakyat pejuang yang telah mendedikasikan diri dan hidupnya kepada TNI. Menyikapi kecendrungan perkembangan strategis lingkungan Global, regional dan nasional. Untuk itu TNI akan dihadapkan dengan delapan kelompok ancaman keamanan. Yakni keamanan Selat Malaka, Terorisme, Separatisme, Pelanggaran Wilayah perbatasan dan pulau pulau kecil terdepan, Bencana alam, Kegiatan kegiatan illegal, konflik horizontal dan kelangkaan energi.

Sementara itu usai apel Pangdam mengatakan memilih kegiatan HUT TNI di Bali di Museum Gunarsa karena ingin TNI juga bisa menjadi pelopor dalam pelestarian Budaya. Karena bagimanapun sebagai tujuan wisatawan Budaya sangat menjadi yang terdepan. Asfek Budaya inilah yang ingin di bangkitkan TNI di Bali terutama Prajurik Kodam IX/Udayana. “Kalau soal idiologi, kesejahteraan sudah jela sekali sekali kita angkat persoalan Budaya agar generasi muda Bali bangkit dan lebih intens terhadap Budaya Bali yang adi luhung,” ujarnya.

Menurut Gubernur Mangku Pastika mengaku bangga dengan Prajurit TNI yang kali ini kembali menjadi pelopor dan menggugah semengat pembangunan dan berkarya lewat Budaya.  Dalam kesempat itu pula Gunarsa mengaku tersanjung dan bangga dengan digelarnya HUT TNI di Kori Agung Surya Candra Murti Museum Gunarsa.

Dirinya juga dengan bangga memperkenalkan dan konsep Asta Brata manjadi pedoman Kori Agung ini. Dimana filsafat yang diambil dari Ramayana tersebut merupakan konsep luhur tentang kepeminpinan Bali. Dengan masuknya TNI ke Museum berarti TNI sudah bersinergi dengan seni dan budaya. Karena menurut Gunarsa, Museum adalah tempat menyimpan harta karun yang tidak ada nilainya terutama dari segi Budaya.

Usai upacara dilanjutkan dengan berbagai hiburan. Bahkan Prajurit TNI tampil menghibur para undangan. “TNI memang bukan seniman, namun kami terus belajar dan belajar untuk itu,” ujar Pangdam. Dan pada HUT TNI di Bali kali ini dimeriahkan dengan berbagai hiburan yang erat kaitanya dengan budaya di Bali. Diantaranya penampilan Bondres dari TNI, kesenian Okokan dari Jembrana dan berbagai atraksi seni lainya.

Dalam kesempatann itu Pangdam juga sempat meresmikan Kori Agung Surya Candra Murti dengan penandatanganan prasasti yang disaksikan oleh Gubernur Bali dan Waka Polda Bali. Usai menyaksikan hiburan dilobi Mesium Gunarsa Pandam pun sempat beramah tamah, sambil menikmati hidangan kopi. Disela-sela istirahat Panglima sempat diskatsa oleh sang Maestro Nyoman Gunarsa tidak lupa juga Istri Panglima ikut diambil sketsa dan begitu selesai yang sudah dikasi binkai oleh Gunarsa sketsa diserahkan kepada Pangdam dan Nyonya Wisnu. SUS-MB