Munas AKKII IX Dorong Konservasi Karang Hias
Kuta, (Metrobali.com) –
Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia (AKKII) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-IX di Kuta, Bali. Ada beberapa hal yang dihasilkan dari forum tertinggi di lembaga AKKII tersebut. Salah satunya adalah AKKII mendorong pelastarian karang hias yang bermanfaat dan berkelanjutan. Ketua Panitia Munas AKKII IX, Dirga Adhi Putra Singkarru menjelaskan, pertemuan kali ini dihadiri oleh anggota organisasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ada beberapa poin yang dihasilkan dari Munas AKKII IX yang diselenggarakan selama dua hari itu. Pokok yang paling penting adalah adalah organisasinya mendorong pelastarian koral, kerang, ikan hias yg bermanfaat dan berkelanjutan. “Munas kali ini mempunyai semangat baru untuk menunjukan kepada publik bahwa AKKII selalu menanamkan dan melakukan kaedah-kaedah konservasi terhadap pemanfaatan karang hias yang lestari,” kata Dirga, Senin 16 April 2018.
Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab AKKII terhadap kelangsungan dan kelestarian karang hias dan alam bawah laut Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menunjukkan komitmen kerja melakukan transplantasi atau budidaya untuk kelangsungan hidup jenis karang hias. Menariknya, kata dia, budidaya itu melibatkan peran serta masyarakat.
“Indonesia mendapat predikat Grade A karena memiliki managemen CITES yang baik dan mengikuti persyaratan CITES di antaranya sustainability, traceability, legality. Untuk scientific authority adalah LIPI dan management authority adalah KLHK,” tutur Peneliti Senior LIPI, Prof Dr Suharsono.
Saat ini, teman-teman AKKII mengintensifkan riset dan survei dalan kerangka pengembangan budidaya karang hias. Selain itu, salah satu bentuk perlindungan karang hias juga dilakukan dengan cara mendorong kesadaran publik tentang karang hias yang bersifat pegetahuan dan pendidikan.
Di sisi lain, Direktur eksekutif AKKII Indra Wijaya menjelaskan, sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman hayati yang bernilai ekonomis tinggi. Bahkan, ia melanjutkan, karang hias di Indonesia merupakan salah satu jenis yang terbaik di dunia. Semua Jenis karang hias termasuk Appendix II CITES.
“Bersama pemerintah kami juga berkoordinasi untuk bersama-sama menjaga perdagangan koral agar tetap lestari,” ujarnya. Di sela Munas, AKKII mengatensi kunjungan spesifik komisi IV DPR RI dan KLHK kepada salah satu anggota AKKII di Bali, PT Dinar Darum Lestari yang dilanjutkan dengan kunjungan tempat koral transplantasi PT Aneka Tirta Surya.
Selain karang hias, PT Dinar Darum Lestari juga berhasil menangkarkan beberapa jenis Kima, yaitu biota laut yang langka dan dilindungi undang-undang.
Hadir pada kesempatan itu Pimpinan rombongan Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi dan Michael Watimena bersama anggota seperti Sudin, Darori Wonodipuro, Rahmat Hamka dan Eko Hendro Purnomo. Hadir pula Dirjen KSDAE Wiratno, Direktur KSDAE Bambang Dahono Adji, Kepala Balai KSDAE Dadang Wardana, Peneliti senior LIPI Prof Dr Suharsono, Dewan Pimpinan APINDO Provinsi Bali Niniek Hanopo Ketua Dewan Perwakilan Anggota AKKII Djohan Tjiptadi dan sejumlah pejabat lainnya.
Pewarta : Bobby Andalan
Editor      : Nyoman Sutiawan