Denpasar (Metrobali.com)-

Jajaran Muhammadiyah mempunyai kebijakan untuk mengabadikan periodesasi kepemimpinan yang lima tahunan tersebut. “Tidak boleh ada kudeta atau menurunkan pemimpin di tengah jalan. Tidak boleh ada upaya-upaya untuk menghentikan atau menggulingkan pemerintah dalam kondisi apa pun. Kita harus mentradisikan hal itu dan sudah menjadi kesepakatan PB Muhammadiyah apapun yang terjadi,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Bidang Dakwah, DR H Ki Ageng Fatah Wibisono, MA., Minggu (16/9).

Pernyataan itu ditegaskan usai menyampaikan ceramah agama pada acara halal bihalal dan silaturahim keluarga besar Muhammdiyah Bali di Gedung Muhammadiyah, Jalan Imam Bonjol, Denpasar. Acara yang bertemakan “Memperkokoh persatuan dan kesatuan anak bangsa menuju kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia” dihadiri sekitar 250 undangan.

Makna halal bihalal ini kata Fatah Wibisono dimaksudkan untuk lebih mengedepankan sifat dan sikap memberi maaf  kepada siapapun baik terkait hal-hal yang disengaja maupun tidak. Serta menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menghargai keanekaragaman dan kemajemukan yang ada di negeri ini.

“Kita perlu membangun kultur saling mendukung kepada pemerintah. Siapapun boleh menyampaikan kritik terhadap pemerintah, tapi hendaknya disampaikan dengan santun dan cara-cara yang elegan serta tidak main hakim sendiri. Muhammdiyah selalu peduli dan mengajak masyarakat untuk saling membantu siapapaun, sejalan dengan program santunan untuk mensejahterakan masyarakat umum,” katanya.

Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Bali H Sukirman menambahkan, jajaran PW Muhammadiyah Bali tengah mengembangkan dakwah melalui pendekatan kultural yang berwawasan budaya. Dalam kaitan acara tersebut juga dimaksudkan sebagai ukhuwah Isalamiah dan ukhuwah insaniah, karena agama Islam adalah rahmatan lil alamin.

Ketua Panitia Ustadz Khoruddin Usman, SPd., MPdI, dalam sambutannya menjelaskan, digelarnya acara halal bihalal ini selain ajang bersilaturahim juga untuk menyamakan misi, visi dan persepsi di kalangan Muhammdiyah. “Agar selamat dunia akherat dan menghindari jalan ketersesatan, mulai sekarang hendaknya suka berkumpul dengan orang-orang yang bertaqwa. Juga membiasakan diri untuk selalu makan sesuatu yang halal serta rajin berdoa,” saran Ustadz Khoiruddin Usman.HP-MB