Mudarta Made

Kuta (Metrobali.com)-

Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta meyakini jika kadernya yaitu Jero Wacik tidak melakukan perbuatan pemerasan seperti yang disangkakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selama 11 tahun mengenalnya, Mudarta mengenal sosok pribadi yang sederhana, lurus dan mengabdi ke negara. Jadi ketika status Jero Wacik menjadi tersangka seluruh jajaran pengurus Demokrat Bali pun kaget.

“Dengan tertangkapnya Jero Wacik sebagai kader Demokrat dari Bali posisi majelis tinggi kaget karena kami mengetahui pak Jero Wacik adalah seorang pribadi jujur, sederhana dan lurus,” ungkapnya ditemui di Kuta, Badung, Rabu (03/9).

Mudarta menganalisa bahwa saat ini kader-kader Demokrat yang berada di lingkaran ring 1 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah dibidik oleh KPK. Partai Demokrat sebagai partai yang besar dan berkuasa sampai 20 Oktober, imbuhnya itulah rudal yang diarahkan ke demokrat.

“Fokus KPK saat ini ke elit-elit Demokrat setelah Andi Malarangeng sekarang pak Jero Wacik saya minta KPK jangan cari-cari kesalahan jangan hanya menyasar partai penguasa saya juga minta elit dari partai lain juga dimintai keterangan jangan disembunyikan,” pinta politisi asal Yehembang, kabupaten Jembrana itu.

Kabar yang menyebutkan jika Wacik punya banyak villa di Bali pun dibantah oleh Mudarta, selama dia mengenal Wacik, tidak ada satupun villa yang dimiliki Wacik.

“Bahkan rumahnya disini di Kintamani, Bangli hanya rumah tua tidak ada kemewahan hanya kesederhanaan yang terlihat, kalau makan juga tidak pernah direstoran tapi di warung-warung sederhana, jadi tidak mungkin sampai dia terlibat pemerasan, apa yang mau diperas,” tukasnya.

Namun Mudarta mengapresiasi langkah kinerja KPK, yang telah melakukan tindakan preventif, “intinya kami dukung langkah KPK, hukum harus ditegakan dan berlaku adil dengan berasaskan adil dan sama dan kita taat hukum,” pungkasnya. SIA-MB