Foto : Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta optimis kehadiran Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam simakrama dua hari di Bali, Jumat dan Sabtu, 15-16 Maret 2019 lalu mampu meningkatkan elektabilitas dan mendongkrak perolehan suara Demokrat di Bali.

“Adanya14 progam prioritas Partai Demokrat dan kehadiran AHY di Bali ini jadi senjata pamungkas untuk merebut suara Partai Demokrat di Pileg 2019,” kata Mudarta saat ditemui di Sanur, Denpasar, Selasa (19/3/2019).

Dari 34 provinsi di Indonesia, Bali menjadi salah satu tempat yang dikunjungi AHY selaku Komandan Kogasma. Terlebih respon kaum milenial Bali sangat antusias menyambut kedatangan AHY dan berharap banyak pada tokoh muda calon pemimpin masa depan ini.

“Bersama Demokrat, kesempatan anak muda mengabdi pada bangsa dan negara  lewat 14 progam prioritas Partai Demokrat yang sangat menyentuh masyarakat Bali khususnya kaum milenial. Program ini sesuai harapan rakyat yang telah disarikan dari hasil turun AHY dan Pak SBY di seluruh Indonesia,” ungkap Mudarta.

Dengan adanya 14 progam prioritas Demokrat dan safari politik AHY di Bali, partai besutan SBY ini, Mudarta yakin rakyat lagi memberi kepercayaan pada Demokrat sehingga pada Pileg 2019 menjadi momentum kebangkitan partai berlambang bintang mercy nomor urut 14 ini.

“Dari 14 progam prioritas ini,  lapangan kerja yang paling jadi harapan masyarakat khususnya kaum milenial. Itu juga jadi program paling prioritas Demokrat. Semoga rakyat kembali beri kepercayaan dan coblos Demokrat,” imbuh politisi asal Jembrana itu.

Semua anggota legislatif Demokrat Bali di semua tingkatan baik DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Bali dan DPR RI, sesuai instruksi AHY juga sangat siap memperjuangkan 14 progam prioritas agar bisa direalisasikan. Termasuk mengawal keberlanjutan program legacy (warisan) Presiden SBY dua periode memimpin Indonesia (2004-2009 dan 2009-2014)

“Progam Pak SBY seperti BOS begitu bermanfaat untuk siswa. Dengan PNPM Mandiri setiap gang dan jalan kecil dibangun. Pembangunan merata di seluruh Indonesia hingga ke tiap desa,” tegas pengusaha yang dikenal dermawan ini.

Untuk itu 14 progam prioritas Partai Demokrat ini wajib terus gencar digaungkan dan disosialisasikan caleg Demokrat semua tingkatan dan agar bisa dipahami masyarakat yang belum menentukan pilihannya atau swing voters. Sehingga mereka akhirnya diharapkan memilih Demokrat.

“Swing voters yang belum menentukan pilihan partai dan caleg bisa memilih Demokrat dengan adanya 14 progam prioritas ini,” tandas Mudarta yang juga ikut mendampingi AHY dalam kunjungan ke sejumlah daerah di Bali seperti Nusa Penida.

Ini 14 Progam Prioritas Partai Demokrat

1. Ciptakan lebih banyak lapangan kerja, termasuk untuk milenial dan perempuan, serta batasi tenaga kerja asing.

2. Kelola keuangan dan tingkatkan pelayanan BPJS dengan mengutamakan golongan kurang mampu.

3. Berikan subsidi listrik untuk golongan kurang mampu dan sediakan secara cukup BBM Premium.

4. Pertahankan subsidi pupuk untuk petani.

5. Setop impor pangan ketika musim panen.

6. Tingkatkan gaji pegawai, termasuk guru, TNI & Polri dan pensiunan, agar memiliki daya beli yang baik.

7. Longgarkan pajak, termasuk dunia usaha agar bisa tumbuh baik dan bisa tingkatkan upah buruh.

8. Bantu dan lindungi UMKM, termasuk pedagang kecil dan angkutan kota.

9. Angkat secara bertahap guru dan pegawai honorer dan tingkatkan kesejahteraan perangkat desa.

10. Kontrol dan batasi utang pemerintah dan BUMN agar tak bebani anak cucu.

11. Lanjutkan pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur pedesaan, sesuai kemampuan keuangan negara.

12. Berikan perlindungan hukum kepada rakyat secara adil dan jamin kebebasan berbicara termasuk kemerdekaan pers.

13. Jaga kebhinekaan dan kerukunan antar identitas (SARA) dan cegah perpecahan bangsa.

14. Lanjutkan dan tingkatkan program pro rakyat SBY, seperti BOS,BPJS, Bantuan Lansia, Disabilitas, dan Bencana,PKH, RASKIN, BLT/BLSM, KUR, PNPM, dan lain-lain, untuk kurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha