MPLSWalikota Denpasar IB Rai Darmawijaya Mantra saat memantau MPLS di SMP PGRI 2 Denpasar
Denpasar (Metrobali.com)-
Masa pengenalan lingkungan sekolah di tingkat SMP baik negeri dan swasta, masih berlangsung hingga saat ini. Kegiatan ini, juga menarik perhatian Walikota Denpasar untuk turun langsung ke sekolah-sekolah, untuk melihat dan memantau secara langsung pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS. Tujuan Walikota Denpasar memantau pelaksanaan MPLS ini, juga untuk mengetahui apakah materi yang diberikan sudah sesuai aturan dan ketentuan yang ditetapkan Dinas Pendidikan.
Ketua Provinsi PGRI Bali yang juga Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, Gede Wenten Aryasuda, saat ditemui usai mendampingi Walikota meninjau pelaksanaan MPLS di SMP PGRI 2 Denpasar, menyatakan sangat mengapresiasi perhatian Walikota Denpasar kepada sekolah swasta. Wenten mengatakan, tidak ada pesan atau arahan khusus dalam kunjungan Walikota ke SMP PGRI 2 Denpasar, hanya saja Walikota meminta pihak sekolah tetap mematuhi dan mentaati aturan MPLS yang sudah ditentukan Pemerintah yakni bernuansa budaya dan jauh dari unsur perploncoan. Dijelaskannya juga, pelaksanaan MPLS di SMP PGRI 2 Denpasar, dikemas sesuai tema yang diusung yaitu, “Membangun pendidikan karakter pada siswa untuk mewujudkan rasa kebangsaan yang tinggi”. Untuk mendukung tema tersebut, pihak sekolah mengisi MPLS dengan kegiatan membangun wawasan kebangsaan dan membangun karakter bangsa. Makanya, pelaksanaan MPLS di sekolah dalam pembagian kelompoknya pada siswa baru, menggunakan nama bangsa satu, bangsa dua, bahasa satu, bahasa dua dan seterusnya. “Sengaja kami mengambil istilah seperti itu, untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan nasionalisme siswa serta mengenal dan mencintai bangsanya sendiri”, ujar Wenten Aryasuda didampingi sejumlah guru.
Terkait dengan materi pembentukan karakter, dijelaskan Wenten, pada hari Jumat (14/07) nanti, kegiatan MPLS akan diisi persembahyangan bersama, dilanjutkan pawintenan yang akan dipimpin oleh seorang sulinggih. “Menurut keyakinan agama Hindu, pawintenan ini untuk memohon kepada dewi ilmu pengetahuan yakni Sang Hyang Aji Saraswati agar dalam kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah bisa fokus dan nyaman, serta terhindar dari gangguan-gangguan negatif”, ulasnya. Selain mengisi kegiatan dengan materi penguatan wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter, MPLS di sekolah yang berlokasi di Jalan Subita Denpasar ini, juga akan melaksanakan tes potensi akademik dan tes IQ bagi siswa barunya. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan siswa dan melakukan pemetaan. “Kalau ada siswa IQnya tinggi namun hasil belajarnya rendah, harus dikaji apa penyebabnya, apakah karena lingkungan belajar, kemauan belajar atau karena cara belajarnya yang kurang”, ungkap tokoh pendidik ini.
Wenten juga menyatakan, setiap tahun pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru di SMP PGRI 2 Denpasar, selalu komitmen mengikuti aturan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan MPLS dari pemerintah. Siswa baru juga diberikan materi yoga, karena Wenten memandang yoga sangat baik bagi pembentukan karakter siswa. “Siswa baru kami berikan materi yoga. Selain bisa menyehatkan, yoga juga dapat meningkatkan konsentrasi siswa sehingga diharapkan bisa fokus dalam belajar”, ujarnya. AP-MB