Mangupura (Metrobali.com)-

Terkait berita di beberapa media massa yang memberitakan tentang sampah yang menumpuk di Pinggir Pantai Kuta mendapat atensi Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta dengan datang langsung ke lokasi tumpukan sampah depan Setra Desa Adat Kuta, Sabtu (16/3) lalu. Dilokasi tersebut Sudikerta yang didampingi Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badung (DKP) A.A.Gede Taman, Camat Kuta I Wayan Wijana, Lurah Kuta I Wayan Daryana dan Ketua Satgas Pantai Kuta IGN Tresna meninjau langsung kegiatan petugas DKP membongkar sampah untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Melihat tumpukan sampah tersebut Sudikerta langsung ikut berbaur dengan petugas DKP dengan menjadi sopir “Loader” dimana pada saat tersebut pihak DKP mengerahkan 2 buah loader dan 12 buah truk pengangkut sampah. Sementara itu salah seorang wisatawan Daniel Suwenda kagum melihat Sudikerta yang notabene seorang Wakil Bupati mau menjadi sopir louder untuk membersihkan sampah yang menumpuk.

Sudikerta seusai mengangkut sampah menggunakan Loader didepan petugas DKP  yang sedang bekerja membongkar tumpukan sampah walau hujan deras memberikan apresiai serta meminta mereka agar tetap selalu menjaga kesehatan sehingga tidak mudah terserang penyakit. Lebih lanjut Sudikerta mengatakan petugas DKP merupakan ujung tombak kebersihan di Kabupaten Badung, jika petugasnya ada yang sakit tentu akan mempengaruhi kinerja kebersihan di Badung salah satunya kebersihan di Pantai Kuta. Penumpukan sampah di Pantai Kuta jika tidak segera di tanggulangi akan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke pantai Kuta dimana pantai Kuta saat ini merupakan barometer pariwisata di Kabupaten Badung.

“Sampah menumpuk di pantai Kuta salah satunya penyebab diluar “kiriman” adalah tidak disiplinnya kita sebagai anggota masyarakat yang tanpa disadari sudah membuang sampah sembarangan, untuk itu perlu dilakukan peningkatan upaya hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan. Penanganan sampah tidak serta merta tugas dari pemerintah melalui DKP melainkan juga perlu peran aktif masyarakat luas  diantaranya kegiatan bersih pantai yang rutin dilaksanakan oleh pihak pedagang di pinggir pantai, serta pemilik hotel dan perlu ditingkatkan,” pungkas Sudikerta.

            Sekretaris DKP A.A.Gede Taman disela-sela kegiatan tersebut mengungkapkan ada 5 titik tempat penampungan sementara (TPS) sampah diantaranya depan Hotel Oboroi, depan Kudeta, pantai seminyak, Pantai Camplung serta di depan Setra Desa Adat Kuta. Masing-masing titik memiliki jadwal angkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Khusus untuk pengangkutan sampah di depan setra Kuta jadwalnya hari Sabtu, 16 Maret 2013.

“Kami tidak dapat mengangkut sampah di 5 titik secara bersamaan karena setiap titik penampungan kurang lebih memerlukan 30 truk pengangkut sehingga perlu diselesaikan setiap titik. Ini mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah di pantai Kuta yang seolah-olah tidak tertanggulangi dan pihak DKP lamban bekerja,” Ungkap Gung Taman. Lebih lanjut Gung Taman juga mengungkapkan bahwa ada kendala dari TPS ke TPA Suwung yang perlu mengantre untuk membuang sampah sehingga proses pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Suwung memerlukan waktu yang lama 2 sampai 3 jam. PUT-MB