Foto: Ketua Karang Taruna Provinsi Bali Putu Supadma Rudana (PSR) yang juga Anggota Komisi X DPR RI (tengah) bersama jajaran pengurus di sela-sela acara Dharma Shanti Penyepian (DSP) di Aula Utama Gedung Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar, Jumat (22/3/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Denpasar (Metrobali.com)-

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Karang Taruna Provinsi Bisa menggelar Dharma Shanti Penyepian (DSP) Tahun Caka 1941 yang dipusatkan di Aula Utama Gedung Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar, Jumat (22/3/2019). Acara yang mengangkat tema “Pembangunan Sumber Daya Karang Taruna dalam Era Milenial” ini dihadiri anggota Karang Taruna se-Bali.

Acara ini semakin meneguhkan eksistensi pengabdian Karang Taruna ngayah untuk Bali tidak hanya dalam konteks membantu penanganan masalah sosial tapi juga mewujudkan kedamaian dan kesejukan Bali di tengah-tengah situasi dinamika politik saat ini.

“Kita ingin memberi kontribusi pemaknaan Hari Raya Nyepi. Maka Karang Taruna harus ikut  hadir memberikan kontribusi kedamaian, keteduhan di tengah masyarakat,” kata Ketua Karang Taruna Provinsi Bali Putu Supadma Rudana (PSR) di sela-sela acara.

Momentum Dharma Shanti Penyepian (DSP) ini juga terasa istimewa karena baru pertama kali digelar Karang Taruna dan disambut antusias. “Kami sambut baik prakarsa Karang Taruna  di Bali menggelar Dharma Shanti Penyepian yang pertama kali. Ini monumental, belum pernah dilakukan,” kata Supadma Rudana mengapresiasi jajaran Karang Taruna se-Bali.

Kemandirian Karang Taruna Bangun Bali

Dalam kesempatan ini, Supadma Rudana yang juga Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, perpustakaan, pariwisata dan ekonomi kreatif itu juga mengajak Karang Taruna semakin membangun kemandirian dalam menjalankan peran salah satunya membantu menangani permasalahan sosial.

“Yang penting ke depan adalah kemandirian Karang Taruna agar bisa jadi pilar dalam kemajuan Bali,” beber Anggota Fraksi Demokrat DPR RI yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu.

Pria yang juga caleg petahana DPR RI dapil Bali nomor urut 1 dari Partai Demokrat itu juga menambahkan Karang Taruna punya lima peran utama. Yakni membantu menangani masalah sosial, melestarikan seni budaya, bangun pariwisata, ekonomi kreatif dan juga berperan dalam politik.

“Saya ajak kelima peran ini bisa dimaksimalkan Karang Taruna dengan spirit kemandirian,” tandas politisi asal Desa Peliatan, Ubud, Gianyar ini yang juga dikenal sangat dekat dengan generasi milenial.

Serangkaian Dharma Shanti Penyepian (DSP) Tahun Caka 1941 juga diluncurkan aplikasi e-Karang Taruna menjadi sarana pendataan keanggotaan Karang Taruna se-Bali sehingga ada data base yang valid. (wid)

Editor : Whraspati Radha