Ilustrasi-Digigit anjing rabies

Jembrana (Metrobali.com)-

Dinas Kesehatan serta Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana sejak Jumat (17/5) lalu sibuk mencari keberadaan seorang ibu yang digigit anjing positif rabies.

Pasalnya, dari lima (5) warga Kecamatan Negara yang digigit anjing positif rabies, hanya dia saja yang belum mendapat penanganan suntikan VAR.

Hal ini diduga karena ketidaktahuannya atau minim informasi. Pasalnya pencarian hingga Senin (20/5) ibu yang dari informasi berasal dari Desa Banyubiru, Kecamatan Negara ini tidak diketahui keberadaannya, baik nama maupun alamatnya.

“Dari lima warga yang digigit anjing positif rabies, empat (4) orang sudah mendapat suntikan anti rabies (VAR). Yang belum satu orang, katanya seorang ibu dari Desa Banyubiru” ujar Kadis Kesehatan Jembrana Putu Suasta, Senin (20/5).

Kepada warga yang mengetahui keberadaan ibu tersebut, Suasta berharap agar membawanya ke Puskesmas terdekat atau menghubungi aparat desa sehingga dengan cepat bisa tertangani.

Untuk mengetahui keberadaan ibu yang digigit anjing rabies lanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak desa Banyubiru untuk mengumpulkan ibu-ibu dimasing-masing banjar.

“Kami juga sudah menyebarluaskan melalui facebook (FB). Disana (FB) juga ada nomor saya yang bisa dihubungi. Kami kemarin bersama Kabid P2P Provinsi Bali juga mencarinya, tapi tidak ketemu” ungkapnya.

Dari informasi kasus gigitan anjing positif rabies terkuak berawal dari salah satu korban yakni Ni Made Kertiasih (54) datang ke puskesmas untuk berobat.

Kepada petugas puskesmas ia mengaku bahwa selain dirinya ada empat warga lainnya yang juga digigit anjing. Ia mengaku digigit anjing disekitar pabrik penggilingan padi di Banjar Anyar, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, termasuk pemilik penggilingan padi Made Sumiada (50) dari Kelurahan Lelateng.

Mendapat informasi tersebut pihak puskesmas kemudian menghubungi Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana yang kemudian melakukan penyisiran. Setelah ditemukan, petugas kemudian mengambil sampel otak anjing untuk diperiksa di laboratorium Balai Besar Veterriner Denpasar.

“Hasil lab keluar Sabtu (18/5), ternyata anjingnya positif rabies” ujar Kabid Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana drh. Wayan Widarsa, Senin (20/5).

Mengetahui anjing tersebut rabies pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan bersama-sama turun mencari korban pada hari Minggu (19/5).

“Informasi dilapangan, ada lima orang yang digigit. Dari lima orang itu empat orang berhasil kami temukan dan sudah diberikan suntikan VAR. Hanya satu orang yang belum kami temukan” ujarnya.

Selain mengigit lima orang warga lanjutnya, anjing positif rabies itu dari informasi warga juga menggigit seekor sapi. “Untuk sapi sesuai petunjuk Keswan Provinsi sudah kami berikan vaksi HPR” ujarnya.(Komang Tole)