Keterangan foto: Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali Agato P. P. Simamora (tengah) saat memberikan keterangan pers di Kantor Kanwil Kemenkum HAM Bali, Kamis (8/11/2018).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pihak Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali merasa gerah dengan perkembangan permberitaan di media massa dan juga komentar netizen di media sosial terkait pemeriksaan Maria Ozawa alias Miyabi oleh petugas imigrasi terkait kehadirannya pada cara ulang tahun sahabatnya Barbie Nouva pada Selasa malam (6/11/2018). Apalagi juga muncul cuitan Miyabi di Instagram yang mengaku kecewa dengan perlakuan petugas imigrasi yang juga meminta foto selfie di akhir pemeriksaan dirinya.

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali Agato P. P. Simamora membantah soal cuitan Miyabi di Instagram bahwa ada petugas imigrasi yang selfie dengan mantan bintang video panas itu.

“Tidak ada foto selfie. Kalau ada petugas kami yang selfie bersama yang bersangkutan (Miyabi-red) maka kami tindak karena itu di luar kepatutan,” ujar Agato dalam keterangan pers di Kantor Kanwil Kemenkum HAM Bali, Kamis (8/11/2018).

Dikatakan petugasnya sudah menjalankan tugas dengan profesional dan proporsional. “Petugas imigrasi selalu mengedepankan etika dalam bertugas. Seperti memperkenalkan diri, menunjukkan surat tugas dan tanda pengenal. Lalu mempersilakan yang bersangkutan  (Miyabi-red) datang ke kantor imigasi memberikan keterangan secara cepat dan mempertimbangkan waktu jadwal keberangkatan pesawat,” papar Agato Simamora .

Lebih lanjut dijelaskan pihak imigrasi bergerak karena ada laporan dan indikasi komersialisasi dalam acara HUT Barbie Nouva dengan bintang tamu Miyabi. Disana diduga ada pelanggaran keimigrasian karena Miyabi diduga ada urusan bisnis ke Bali.

“Tapi setelah dilakukan klarifikasi ternyata tidak ada pelanggaran keimigrasian yang dilakukan yang bersangkutan (Miyabi-red). Jadi kami anggap masalah ini sudah selesai dan tidak perlu lagi diperdebatkan,”terang Agato Simamora.

Ramainya kasus Miyabi ini berawal dari munculnya selebaran dan poster di media sosial tentang kegiatan HUT Barbie Nouva yang menghadirkan Maria Ozawi sebagai bintang tamu dan dicantumkan RSVIP nomor WA. Selebaran acara ini mencantumkan nama kegiatan seperti Tropical Boat Party (Barbie Nouva with Maria Ozawa), dan Invitation Tropical Pirates Boat Party with Maria Ozawa.

Beredar juga informasi tentang tiket Pineapple Invitation dengan harga Rp 22 juta termasuk harga tiket pesawat, hotel, wanita pendamping, WIP transport, makan malam, After Party, photobooth, dan lucky draw. Ada juga Tiket Pineapple Invitation yang mencantumkan nama kegiatan yang sama dengan harga tiket, Rp 6 juta termasuk free entry dan dinner.

Kemudian muncul selebaran pernyataan manajemen Sea Safari Cruises yang menyatakan tidak pernah mengadakan kerja sama dengan pihak manapun sehubungan dengan beredarnya liflet atau tiket oleh Supernova Ent.

Kemudian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar melakukan penelusuran terhadap data yang didapat seperti menghubungi langsung nomor RSVP tersebut. Kemudian petugas imigrasi menyamar sebagai peserta dan membeli empat buah tiket dengan total harga Rp 6 juta yang dibayarkan langsung kepada Barbie Nouva di kawasan Seminyak pada Selasa (6/11/2018) siang.

Pada Selasa malam acara pun digelar di sebuah villa di kawasan Sekar Tunjung, Kesiman, Denpasar. Perpindahan tempat ini merupakan ke-10  kalinya akibat penolakan di tempat sebelumnya. Petugas imigrasi masuk dengan tiket yang telah dibeli dengan mendapatkan  makan malam, satu botol minuman alkohol dan diberikan kesempatan berfoto bersama Maria Ozawa dan ikut pool party yang  menghadirkan50 orang wanita.

Setelah acara selesai pada pukul 23.45 WITA baru dilakukan upaya pemeriksaan terhadap Miyabi dan Barbie Nouva. Petugas imigrasi mengambil dan memeriksa paspor Miyabi dimana disana tertera Miyabi masuk ke Bali melalui Bandara Internasional Ngurah Rai pada 5 November 2018 dengan menggunakan Bebas Visa Kunjungan.

Selanjutnya Tim Inteldakim dan Miyabi menuju Kantor Imigrasi Kelas I TPl Denpasar, Rabu dini hari (7/11/2018) pada pukul 00 20 WITA mengunakan dua kendaraan yang berbeda. Pukul 00.45 WITA Kasi Inteldakim, Kasubsi Penindakan berkoordinasi dengan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar guna tindakan lebih lanjut yang kemudian dilakukan klarifikasi terhadap Miyabi yang juga didampingi Barbie Nouva.

Agato Simamora menjelaskan adapun maksud dari klarifkasi tersebut adalah untuk mengetahui apa tujuan dan maksud kedatangannya, siapa yang memberikan fasilitas akomodasi kedatangannya di acara pesta tersebut. Lalu apa hubungan antara Miyabi dan Barbie Nouva serta apakah Miyabi mengetahui perihal tiket yang beredar di media sosial serta apakah ia menerima bayaran.

Dalam klarifikasinya, Miyabi mengakui tidak mengetahui perihal tiket yang beredar di media sosial yang mencantumkan biaya. Miyabi mengakui kehadirannya untuk menghadiri acara ulang sahabatnya Barbie Nouva dan tidak menerima bayaran apapun.

Klarifikasi ini selesai Rabu dini hari pukul 02.20 WITA.  Hasilnya petugas dapat meyakini bahwa tidak ada komersialisasi atas acara HUT ini. Acara ini murni merayakan  HUT Barbie Nouva  dengan mengundang para sahabatnya salah satunya Miyabi tapi memang juga terbuka  untuk  umum. Pihak Barbie Nouva selaku penyelenggara hanya menerima bayaran dari yang datang atas makanan dan minuman yang disediakan.

“Setelah diyakini tidak ada pelanggaran atas ketentuan pidana keimigrasian maka yang bersangkutan (Miyabi-red) diizinkan meninggalkan Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI  Denpasar pada 7  November 2018 pukul 02.20 WITA,” tutup Agato Simamora dalam keterangan persnya.

Seperti diberitakan Miyabi merasa merasa kecewa dengan insiden pemeriksaan oleh petugas imigrasi ini. Miyabi pun curhat dan menumpahkan kekecewaannya lewat media sosial Instagram.

Ia mengaku kecewa dan sedih mengapa dirinya yang datang ke Bali untuk menghadiri pesta ulang tahun sahabat saja yakni Berbie Nouva dan jalan-jalan bukan untuk urusan bisnis. Tapi kepada malah diperiksa atas dugaan pelanggaran imigrasi.

Selama dua jam, ia menjawab pertanyaan petugas imigrasi yang dianggap Miyabi malah berbelit-belit dan tidak jelas. Puncak kemarahannya meledak di akhir investigasi ketika beberapa orang petugas imigrasi meminta selfie dengannya setelah memintanya mendatangani beberapa kertas dan menyerahkan paspor.

“So did the immigration people make up stories and snoop around, gathered Information, track me down take my passport ( knowing I will come get it) JUST TO TAKE A SELFIE WITH ME!? (Jadi orang imigrasi mengarang cerita dan mengintai, mengumpulkan informasi, melacakku untuk mengambil passportku hanya demi foto selfie denganku),” tutup Miyabi dalam postingannya.

Pewarta: Widana Daud

Editor : Whraspati Radha