Bangli (Metrobali.com)-

Sejak beberapa hari lalu keberadaan minyak tanah (mintan) langka di Bangli. Kndisi ini membuat masyarakat yang bergantung pada minyak tanah ini menjadi kelimpungan. Salah satunya adalah industri rumah tangga (perajin)  telur asin semenjak mintan langka kelangsungan industri pembuatan telur asin menjadi terganggu.

Seperti yang diungkapkan Dewa Biang Sakah salah seorang pembuat Telur Asin asal Banjar Payuk, Tembuku,  ditemui Sabtu (20/3) lalu. Dikatakan, industri rumah tangga seperti pembuatan telur asin ini sangat bergantung pada mintak tanah. “Minyak tanah adalah kebutuhan pokok dalam pembuatan telur asin,”terang ibu beberapa anak ini.

Disebutkan, minyak tanah  dimanfaatkan untuk merebus telur yang sebelumnya telah disekeb (diasinkan). Untuk merebusnya hasru menggunakan kompor minyak tanah. Jadi tidak bisa menggunakan kayu bakar, karena akan mempengaruhi telur asin yang dihasilkan. “Kalau direbus menggunakan kayu bakar kulit telur jadi kusam. Sementara dengan mitan telur jadi putih bersih,”terangnya. Sembari menyebutkan, untuk merebus satu panci telur asin dibutuhkan sekitar 3 liter minyak tanah. “Selain langka harganya cukup tinggi berkisar Rp 5.000 per liter. Ini terang saja keuntungan yang didapat dari pembuatan telur asin makin menipis, hal itu belum ditambah dengan kenaikan harga telur itik di pasaran. Kalau terus-terusan begini kami bisa bangkrut,”keluhnya.

Lalu bagaimana dengan kompor gas?, kata ibu yang telah cukup lama menekuni industri kerajinan telur asin ini, tentu dihadapkan dengan kost produksi. Mengingat untuk merebus telur asin hingga matang diperlukan waktu tiga jam. “Kalau menggunakan gas elpiji,  jangankan untung justru sebaliknya kami malah buntung,”ujar dia.

Kelangkaan minyak tanah  jelang hari raya Galungan juga membuat sejumlah sekaa nampah (kelompok jagal babi) kelimpungan. Mengingat untuk membersihkan bulu babi mereka mesti menggunakan minyak tanah. “Karena tidak dapat membeli minyak  kami terpaksa menggunakan danyuh (daun kelapa kering) untuk  membersihkan bulu babi,”ujar Made Suli salah seorang jagal babi di Bangli  belum lama ini. WAN-MB