Denpasar (Metrobali.com)-

Kontes ratu kecantikan dunia “Miss World 2013” akan menampilkan seni dan budaya tradisional Indonesia dalam berbagai kegiatan selama masa penilaian yang digelar di Bali dan final di Bogor, Jawa Barat.

“Semua rangkaian program yang disiapkan sesuai dengan norman di Indonesia dan akan banyak mengangkat seni dan budaya Indonesia,” kata panitia Miss World 2013, Nana Puspadewi usai melakukan audiensi dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa (27/8).

Menurut dia, saat upacara pembukaan nanti yang direncanakan berlangsung pada 8 September 2013, akan menampilkan tari khas Bali yakni Kecak dan sejumlah tarian daerah lainnya.

Selain itu, pada salah satu kegiatan, seluruh wanita cantik nan berbakat itu juga akan mengenakan busana rancangan desainer dalam negeri yang menonjolkan budaya Tanah Air.

Nana menjelaskan bahwa selama masa karantina di Pulau Dewata, para kontestan akan dinilai tak hanya dari sikap, tetapi juga cantik dari dalam atau “inner beauty”, bakat, dan penilaian multimedia.

“Mereka diberi kesempatan untuk mengunggah kegiatan mereka ke sosial media dan nanti akan dilihat pengikut ataupun yang menyukai. Kalau bisa menang di sosial media maka akan menambah skor,” ucap Direktur MNC TV itu.

Senada dengan Nana, salah satu panitia lainnya yakni Syafriel Nasution menambahkan bahwa budaya Indonesia sudah menjadi syarat yang sebelumnya telah diajukan pihak panitia kepada Miss World Organization yang akan mematuhi budaya, adat istiadat dan aturan agama.

Pihaknya memastikan bahwa tidak akan ada penggunaan bikini selama berlangsungnya kontes kecantikan ratu dunia itu.

“Kami jaga budaya kita. Kita memiliki budaya yang dipatuhi seperti tidak menggunakan bikini. Miss World bahkan sejak tujuh tahun lalu sudah tidak menggunakan bikini lagi,” ucap Direktur RCTI itu.

Sedangkan terkait kesiapan, saat ini sudah mencapai 100 persen dan dijadwalkan para kontestan akan datang secara bertahap mulai 1 September 2013.

Terkait dengan adanya pro dan kontra pelaksanaan ajang tahunan itu, dia menganggap hal itu dikarenakan masih kurangnya informasi terkait kontes kecantikan itu meskipun pihaknya telah melakukan pendekatan kepada sejumlah elemen masyarakat dari berbagai kalangan.

Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebelumnya meminta kepada panitia untuk mematuhi tata cara, susila, dan etika serta mengangkat budaya tradisional.

Ia berharap ajang kontes kecantikan dunia itu bisa berdampak terhadap perkembangan ekonomi masyarakat Bali yang sebagian besar bertumpu pada sektor pariwisata.

“Bayangkan itu diikuti 130 negara dengan ribuan jurnalis yang dilihat seluruh dunia. Itu promosi gratis apalgi banyak yang disiarkan langsung,” katanya.

Untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah kontes kecantikan dunia itu yang mengambil tempat di Bali mulai 1-14 September 2013 dan final akan diselenggarakan di Sentul, Bogor, Jawa Barat. AN-MB