Buleleng, (Metrobali.com)-

Ni Nyoman Murtini (53) warga Banjar Dinas Brongbong, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng pada Jumat, (22/1/2021) sekitar Pukul 6.30 Wita menjadi lemas lunglai disaat pulang dari berbelanja dipasar. Bagaimana tidak, pasalnya ia menemukan ylangsung suaminya yakni Made Untung (58) meregang nyawa dengan posisi gantung diri digudang rumahnya sendiri, mengenakan baju kaos warna orange dan celana pendek warna coklat.

Dengan melihat peristiwa menggiriskan hati itu, spontan saja saksi Nyoman Murtini berteriak histeris sembari memanggil anak dan menantunya yakni Putu Martana (29) dan Kadek Mega Lestari (26). Mereka bertiga menurunkan jasad korban dari plafon untuk dibaringkan ditempat tidur. Selanjutnya melaporkannya ke Polsek Kawasan Pelabuhan Celukan Bawang.
Mendapat laporan ini, dengan sigap Kapolsek AKP Made Suwandra bersama anggotanya ke tempat kejadian gantung diri. Begitu juga dari Babinsa Celukan Bawang Serma Nyoman Sarka juga ke lokasi kejadian bersama petugas medis Puskesmas Gerokgak, untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan secara medis.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Celukan Bawang, AKP Made Suwandra seijin Kapolres Buleleng mengatakan saksi Nyoman Murtini disaat baru saja pulang dari belanja sayuran di pasar. Ia menengok ke bangunan gudang di sebelah rumahnya. Dan melihat suaminya dalam posisi menggantung di atas plafon gudang menggunakan tali plastik warna hijau sepanjang 2,8 meter. Korban Made Untung tergantung di plafon dengan mengaitkan tali plastik ke kosen kayu plafon, ketinggian 2,4 meter.
“Dari hasil pemeriksaan secara medis, ditemukan bekas jeratan tali pada leher korban. Hanya saja, lidah korban tidak menjulur. Ditemukan juga lebam pada punggung korban, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kapolsek Suwandra.”Dugaan sementara, korban Made Untung nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, lantaran depresi dengan sakit yang dideritanya selama ini. Dan berdasarkan penuturan pihak keluarga saat dimintai keterangan, dikatakan korban sering mengeluhkan sakit asam urat, asam lambung menahun dan tidak kunjung sembuh,” ungkapnnya.
Lebih lanjut dikatakan atas kejadian ini, dari pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. “Jenazah korban sudah disemayamkan di rumah duka dan menunggu waktu baik untuk dilaksanakan upacara selanjutnya,” pungkas Kapolsek Suwandra. GS