Minimalisir Bencana , Gubernur Minta Masukan Sulinggih
Denpasar (Metrobali.com)-
Berbagai bencana yang terjadi di Bali belakangan seperti banjir, peningkatan panas bumi, angin ribut, longsor, meninggalnya sulingih secara tidak wajar, penyakit epidemi dan lain-lain menjadi menjadi perhatian khusus Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Untuk mendapatkan pertimbangan dan masukan, Gubernur Bali mengundang para Sulinggih yang tergabung dalam Sabha Purohito dalam simakrama untuk mencari jalan keluar demi kesejahteraan masyarakat Bali. Simakrama digelar di Gedung Jaya Sabha, rumah jabatan Gubernur, Kamis (23/1).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengajak para Sulinggih untuk bersama-sama mencarikan solusi terhadap permasalahan yang adat. Menurut Pastika upaya yang telah dilaksanakan secara sekala (nyata) oleh manusia dirasa belum membuahkan hasil optimal, untuk itu sebagai umat yang beragama upaya untuk menempuh secara niskala dengan memohon petunjuk kepada para sulinggih diharapkan mampu meminimalisir berbagai bencana tersebut.
Salah satu sulinggih, Ida Pedanda Putra Tembau menegaskan perkembangan dunia yang tidak menentu yang dikatakan sudah memasuki zaman Kali Yuga, dengan ciri-ciri zaman antara lain terjadinya berbagai bentuk ketimpangan, ketidakteraturan, dan bencana akan datang silih berganti. Menurutnya hal itu disebabkan antara lain tidak adanya keseimbangan dan hubungan yang harmonis antara Buana Agung (alam semesta) dengan Buana Alit (Manusia). “Upaya dengan mengandalkan kekuatan manusia untuk mengatasi dan meminimalir hendaknya juga didukung dengan usaha secara niskala,” ujarnya. Para sulinggih dalam paruman tersebut mengusulkan untuk digelarnya upacara Pemelepeh Jagat, yang nanti akan dikoordinir oleh MUDP dan akan dilaksanakan di Pura Kentel Gumi, Klungkung dalam waktu yang akan ditentukan kemudian.
Upacara Pemelepeh disamping bertujuan untuk mengharmoniskan Buana Agung (alam semesta) dengan Buana Alit (manusia) , juga sebagai upaya mengharmoniskan konsep Tri Hita Karana.
Dalam simakrana tersebut juga dihadiri juga Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta Ketua MUDP, Jero Gede Suwena Putu Upadesa, Petajuh MUDP, Dewa Ngurah Suasta, Ketua PHDI Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, dan segenap Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. RED-MB
2 Komentar
Percuma Sulinggi ngasi solusi kalao pejabat gak komitment jaga alam Bali. Sudah jelas penyebabnya krn tidak terjadi keseimbangan alam, makanya jangan hanya bisa ngomong Tri Hita Karana aja klo dibalik itu menggadaikan Bali ke Investor. Hutan mangrove diserahkan ke Investor, reklamasi Teluk Benoa, hotel di bangun deket kawasan suci, pembangunan tdk terkendali krn gampangnya izin dsb. Sangat sedih lihat pemimpin kayak gini
@tempe penyet,,yg paling sangt menyedihkan adalah bc comentmu, type orng sperti km adalah type orng yg hny bs mengeluh, pasrah dan pemalas, cpt ato lmbat model sperti km akan tergerus oleh perkembangan jmn krn klh bersaing dgn penduduk pendatang, krn km hny bs meratapi nasibmu tnpa berbuat sesuatu utk drimu sendiri, bukalah matamu utk melihat dunia luar,,,,!!!