Jembrana (Metrobali.com)-

Lantaran minim sosialisasi, tingkat persentase kawasan atau bangunan yang belum mematuhi Perda KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di Jembrana dinilai tinggi. Hasil survey dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) menyatakan 76,5 persen gedung-gedung di Jembrana tidak memasang tanda KTR.

Sementara, tingkat kepatuhan yang paling rendah ditemukan pada lingkungan seperti terminal bus, angkutan umum, toko dan swalayan serta hotel.  Kepatuhan paling rendah terjadi di terminal bus dan angkutan umum yakni hanya tercatat 1,2 persen saja. Sementara kesadaran paling tinggi dalam menerapkan KTR adalah di fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Hal tersebut dipaparkan dr. Artawan, dr. Suarjana, dr. Ayu Swandewi dan Made Karta Duana saat audiensi dengan Bupati Jembrana, I Putu Artha, Kamis (7/11).

Menurutnya gedung yang telah memasang tanda KTR didominasi oleh gedung kesehatan sebesar 71,4 persen. Menyusul di tempat kedua kantor pemerintah dengan persentese 61,5 persen. Sementara yang lainnya tercatat 90 persen gedung di Jembrana tidak memiliki tempat khusus untuk merokok.

Tim survey juga mengungkapkan, 29,6 persen orang masih merokok di dalam ruangan dan 100 persen merokok di kawasan terminal bus. Sedangkan pegawai yang merokok didalam ruangan kantor pemerintahan tercatat  ada 69,2 persen. Hal tersebut bisa dibutkikan dengan masih banyaknya puntung rokok ditemukan di dalam ruangan kantor, termasuk di tempat ibadah.

“Kami hanya mengingatkan, agar sosialisasi dapat dilakukan lebih intens lagi, karena penerapkan Perda KTR di Jembrana masih rendah. Apalagi Pemkab Jembrana akan merancang Perda KTR sendiri, sebagai implementasi Perda KTR Bali yang sudah diberlakukan” ujar dr, Artawan.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha mengakui sosialisasi terkait Perda KTR masih lemah. Menurutnya, pihaknya sudah menerapkan Peraturan Bupati tentang  KTR di Jembrana sejak April 2013 lalu. Namun belum cukup kuat jika belum dibuatkan Perda. “Kami akan berupaya, mudah-mudahan tahun depan Perda KTR sudah bisa dibahas di Jembrana” ujar Artha didampingi Kadis Kesehatan dr. Putu Suasta.

Lanjut, pihaknya juga berharap dukungan dan peran serta dari tim Fakultas Kedokteran Unud untuk ikut serta dalam mensosialisasikan,  sehingga masyarakat Jembrana bisa hidup sehat tanpa rokok. MT-MB