Hari jadi ke-2 Paguyuban Sanji Merta Pasar Umum Negara

Jembrana (Metrobali.com)-

Peringatan dua tahun Peguyuban Sanji Merta Pedagang Pasar Umum Negara diwarnai keluh kesah para pedagang. Kepada Bupati Jembrana I Putu Artha. Pedagang juga mengadukan peran kepala pasar dan Perusda Jembrana yang menurut para pedagang kurang mengayomi. Karena menurut pedagang tugas kepala pasar dan Perusda bukan saja memungut restribusi, namun juga mendengarkan keluh kesah dan kendala para pedagang.
“Kami sudah menjalankan kewajiban kami, tapi jarang sekali suara para pedagang didengarkan” ujar Sinatra, salah seorang pedagang didampingi salah seorang pengurus Paguyuban, Eka Sastujana, Minggu (26/4).
Paguyuban mengusulkan agar kios yang sering ditutup agar dilelang saja. Sehingga bisa dimanfatkan untuk berjualan. Masalah air dan keamanan juga diminta menjadi atensi, sehingga tidak lagi ada protes dari para pedagang.
Paguyuban pasar atas nama para pedagang juga menyampaikan terimaksih kepada Bupati Jembrana I Putu Artha yang telah meluangkan waktunya untuk bisa hadir di hari jadi ke-2 Paguyuban Sanji Merta Pasar Umum Negara.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha berjanji akan melakukan evaluasi atas kinerja kepala pasar dan Perusda Jembrana.
Kepada Paguyuban juga diminta untuk ikut serta mengawasi penjualan kios, sehingga tidak terjadi monopoli penguasaan kios, yang buntutnya dijadikan gudang.
“Kami ingin agar kios benar benar untuk berjualan, bukan dijadikan gudang” tandas Artha didampingi Kadis Perindagkop Made Yasa dan Ketua Paguyuban, Gusti Putu Adnyana.
Artha kemudian mencontohkan penguasaan kios oleh orang berduit di salah satu pasar di Kecamatan Negara.
“Saya dapat laporan kiosnya dikontrakan. Karena mahal tidak ada yang mengontrak, sehingga pasar menjadi sepi karena tidak ada yang berjualan. Saya harap paguyuban bisa memproteksi hal ini” tandas Artha. MT-MB