Foto: Tim BPPD Badung mengadakan pertemuan dengan Mr. Diraj Kumar Ambassador BPPD Badung untuk India Market di Queen Tandoor Restaurant, Seminyak, Senin (10/6/2019 ).

Badung (Metrobali.com)-

Potensi pasar wisatasan mancanegara asal India merupakan pasar dengan outbound market terbesar kedua setelah China market. Sayangnya potensi pasar ini bisa terbuang percuma. Sebab hingga kini belum ada direct flight (penerbangan langsung) dari Bali.

Demikian terungkap ketika Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung mengadakan pertemuan dengan Mr. Diraj Kumar Ambassador BPPD Badung untuk India Market di Queen Tandoor Restaurant, Seminyak, Senin (10/6/2019 ). Hadir pula Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Ir. I Made Badra, M.M.

Disebutkan potensi pasar India merupakan pasar dengan outbound market terbesar kedua setelah China market. Setiap tahun mayarakat India menghabiskan minimal 10 hari untuk liburan serta mengadakan MICE ke luar negeri pada saat cuti tahunan mereka.

Tujuan utama destinasi wisata pasar India adalah Singapura, Dubai dan Thailand karena mereka memiliki penerbangan langsung  direct flight) ke beberapa kota di India. Adapun maskapai yang menggarap pasar India diantaranya  Singapore Airline, Malaysia Airlines, Malindo Air, Air Asia, Thai Airways, Emirates Airlines serta India air.

Dorong Maskapai Garap Pasar India

Sayangnya Maskapai Garuda Indonesia yang dulunya sudah pernah buka penerbangan langsung Denpasar – Mumbai harus ditutup karena sedikitnya penumpang (load factor). Bulan Januari, Februari dan Maret merupakan season Wedding dan Honeymoon di India. Bali sangat cocok untuk menggarap market ini.

Rata rata lenght of stay pasar India ke Bali mencapai 3-4 malam dan tahun 2018 meningkat menjadi rata rata 6 malam. Ini merupakan pertumbuhan yang sangat sehat mengingat ada peningkatan lama tinggal di Bali. Artinya destinasi Bali yang lebih dari 90% menganut agama Hindu sangat pas untuk masyarakat India.

Menurut Ketua BPPD Badung, IGN Rai Suryawijaya, SE, M.BA., potensi pasar India yang cukup besar ini mesti digarap secara lebih intens dan berharap agar ada penerbangan langsung ( direct flight ) dari Denpasar ke beberapa kota di India.

Sebab kalau tidak ada connectivity yang bagus maka Sales Mission yang selama ini dilaksanakan akan menjadi tidak maksimal dan kurang efektif hasilnya.

“Oleh karena itu saya dorong LCC dan Maskapai lainnya untuk menggarap pasar India secara lebih intensip,” ujarnya.

Badung Siap Terima Lonjakan Wisman India

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Ir. I Made Badra, M.M., sangat mengapresiasi diskusi tentang potensi market India yang sangat besar yang ditopang dengan pertumbuhan ekonomi yang terbaik kedua setelah China.

Kabupaten Badung sudah siap menerima lonjakan pasar India mengingat Badung sudah menyiapkan infrastruktur baik jalan dan perbaikan layanan di destinasi yang ada di Badung dengan berbagai fasilitas. Hal ini demi kenyamanan wisatawan India selama mereka berlibur di Badung dan Bali umumnya.

“Kami mendukung agar pasar India ini di kelola dengan baik agar lebih meningkat tingkat kunjungannya ke Badung yang ditargetkan sebesar 450 ribu wisman di tahun 2019,” kata Badra.

Wakil Ketua BPPD Badung Herdy Sayoga menambahkan pasar India ini sangat resilien karena mereka lebih berani untuk bepergian dibanding pasar lainnya dalam situasi apapun di destinasi.

Selain itu, saat ini wisatawan India yang bepergian keluar negeri 75%  adalah pertama kali travelling termasuk yang datang ke Bali. Sehingga sangat logis bahwa pasar ini lebih menjanjikan untuk di kembangkan dimasa mendatang. “Dengan catatan bahwa kita mengolah secara benar dan strategis,” jelasnya.

Turut hadir dalam diskusi yang sangat akrab dan penuh kekeluargaan ini Wakil Ketua BPPD Badung seperti Herdy Sayoga, Made Ramia Adnyana , S.E., M.M., CHA.,Chintia dan Direktur Executive BPPD Badung Jro Mangku Sulasa Jaya.

Acara diakhiri dengan foto bersama dan santap malam yang dijamu oleh team Queen Tandoor yang menyajikan masakan India terbaik di Bali. (wid)