Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika tertarik dengan pembangunan rumah berbahan dasar plastik daur ulang yang ditawarkan Nev House, sebuah lembaga Australia yang bekerja sama dengan Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan (PSPB) Universitas Udayana. Secara khusus, Ketua PSPB Unud Dr. K.G Dharma Putra, M.Sc memfasilitasi Nev Hyman selaku pendiri Nev House untuk melakukan presentasi di hadapan Gubernur Mangku Pastika di Jayasabha, Rabu (7/8).

Secara garis besar Nev Hymen memaparkan ide rumah plastik didasari atas fakta makin banyaknya sampah plastik yang sangat tidak ramah lingkungan. Dengan programnya ini, pihaknya berharap bisa memberi sumbangsih bagi upaya mengatasi sampah plastik. Meskipun berbahan dasar plastik, Nev menjamin bahwa rumah itu aman untuk ditinggali dengan desain modern serta cepat dibangun. Untuk pembangunan satu rumah diperlukan 4 ton sampah plastik. Bisa dibayangkan, jika program ini berjalan, masalah sampah plastik di pulau dewata akan segera bisa diatasi. Menurut kalkulasinya, perlu dana sekitar Rp. 3,5 miliar untuk membangun pabrik pengolahan sampah plastik menjadi bahan baku bangunan.

Gubernur Mangku Pastika nampak sangat antusias mendengar paparan dari pihak Nev House. Program ini menurutnya sejalan dengan upaya Pemprov Bali memerangi sampah plastik menuju tercapainya Bali Green Province. Tawaran dari pihak Nev House akan digodok lebih lanjut oleh instansi terkait karena menyangkut masalah pembiayaan. “Kalau bisa jalan, tempatnya bisa jadi bagian TPA Suwung itu,” ujarnya. Selain terintegrasi dengan upaya pelestarian lingkungan, program ini juga terkait dengan program bedah rumah Pemprov Bali. DA-MB