Foto Bupati Jumpa Pers Shortcut
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana/MB
Buleleng (Metrobali.com)-
Infrastruktur jalan yang representatip berupa shortcut menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan memang sudah sepantasnya diwujudkan untuk menyeimbangkan laju pembangunan demi kesejahteraan masyarakat Bali pada umumnya dan Buleleng pada khususnya.
”Terdapat dua shortcut yang disetujui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUUR), Basuki Hadimuljono untuk dibangun di Tahun 2017 mendatang yakni di Desa Candi Kuning dititik 2 dan Desa Wanagiri menuju Desa Gitgit dititik 5 dan 6. Terjadinya persetujuan pembangunan shortcut, setelah adanya pertemuan antara kami dengan Menteri PUUR Basuki Hadimuljono dan ditindak lanjuti melalui pertemuan pembahasan teknis Shortcut antara Menteri PUUR bersama Kepala Balai Jalan Nasional VIII, Saeful Anwar, dan Wabup Sutjidra di Denpasar.” demikian diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Senin (8/8) di Singaraja.
Menurutnya shortcut di Desa Wanagiri dan Desa Gitgit sangat ekstrem bila dibandingkan dengan pembangunan shortcut lainnya di Bali. Dikatakan ekstrem, lantaran medannya sangat terjal dan banyak tikungan.”Kalau pembangunan shortcut sudah jalan, niscaya akan banyak mengurangi tikungan. Dan yang lebih penting, arus lalu lintas Bali Utara dan Selatan menjadi lancar yang nantinya berdampak terhadap perekonomian dan pembangunan yang berkelanjutan” terang Putu Agus Suradnyana akrab dipanggil PAS ini yang didampingi Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Kadis Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan,AP, Kadis PU Buleleng, Suparta Wijaya serta Kabag Humas Setda Buleleng, Supartawan.
Lebih lanjut ia mengatakan rencana awal prioritas utama dibangunnya shortcut ada di Desa Candikuning, Tabanan, namun dari hasil pertemuan tersebut dilakukan pergeseran ke jalan Desa Wanagiri dan jalan Desa Gitgit,”Pembangunan dipastikan sudah berjalan Tahun 2017 mendatang dititik 5 dan 6 sepanjang 708 meter dengan lebar badan jalan 15 meter” jelas Putu Agus Suradnyana.
Disinggung tentang anggaran, Putu Agus Suradnyana mengungkapkan bahwa biaya pembangunan shortcut ini mencapai triliunan rupiah,”Anggaran itu diambilkan dari APBN, APBD 1 dan APBD II. Saat ini tinggal mematangkan Detail Engieneering Design (DED). Yang jelas pembangunan shortcut ini tidak ada unsur politiknya dan murni demi pembangunan” tandasnya. GS-MB