Denpasar (Metrobali.com)-

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengharapkan dibangunnya jalan bawah tanah (underpass) simpang Dewa Ruci, Kuta, Bali, akan dapat memecahkan kemacetan lalu lintas kawasan tersebut.

“Selama ini tingkat kemacetan lalu lintas di Bali, khususnya di Kuta semakin parah. Karena itu pemerintah secara bertahap akan membangun fasilitas yang bisa mengurai kemacetan tersebut. Salah satunya jalan bawah tanah ini,” kata Menteri PU Djoko Kirmanto saat meresmikan pengoperasional jalan bawah tanah di Kuta, Kamis (15/8).

Pada acara peresmian tersebut hadir juga Gubernur Made Mangku Pastika, Bupati Badung Anak Agung Gde Agung serta pejabat lainnya.

Ia mengatakan pembangunan jalan bawah tanah simpang Dewa Ruci menelan biaya Rp148 miliar yang dirancang memiliki dua jalur sepanjang 450 meter.

“Kami harapkan tidak ada kemacetan lagi dan hal ini sudah terbukti pascapenggunaan ‘underpass’ tersebut, kemacetan menuju dan dari Kuta, Nusa Dua, Sanur, Denpasar menjadi lebih lancar,” katanya.

Djoko Kirmanto juga mengatakan jalan bawah simpang Dewa Ruci diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas di Pulau Dewata yang belakangan mulai mengalami kemacetan, karena posisi menjadi akses utama dari dan menuju kawasan wisata Kuta, Sanur, Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai.

Ia mengatakan jalan tersebut dikerjakan selama 18 bulan sejak November 2011 hingga Mei 2013. Proyek yang digarap oleh PT Adhi Karya Tbk itu nantinya terintegrasi dengan megaproyek lainnya, yaitu tol Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua yang juga dipersiapkan untuk menyambut KTT APEC.

Dana proyek tersebut berasal dari dana APBN yang dialokasikan “multi years” sejak 2011 hingga 2013. Sementara pagu anggaran untuk pembebasan lahan dialokasikan Rp78 miliar.

“Kami dari Kementerian PU memiliki tugas menyiapkan infrastruktur dan yang paling besar adalah jalan tol di atas perairan yang menghubungan Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua serta jalan bawah tanah Dewa Ruci. Seluruh pengerjaan selesai tepat waktu,” ujarnya. AN-MB