Arief Yahya 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Menteri Pariwisata Arief Yahya mewakili Presiden melepas pawai budaya mengawali Pesta Kesenian Bali dengan membunyikan “Gong Beri” di panggung kehormatan depan Monumen Bajra Sandi Niti Mandala Renon Denpasar, Sabtu (13/6).

Didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika, begitu Menteri Arief Yahya memukul gong langsung disambut dengan gamelan “Gong Gede” yang ada di panggung kehormatan dan Semara Pagulingan di posisi start yang kemudian dilanjutkan pagelaran tari Siwa Nataraja diiringi gamelan “Ketug Bumi” garapan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Belasan penari wanita tampil dengan tari pedet sebagai ungkapan selamat datang, disusul dengan tari Siwa Nataraja dengan iringan musik tradisional “Ketug Bumi”.

Dunia bagaikan bergetar, “Ketug Bumi” adalah sebuah musik prosesi yang didominasi oleh alat-alat pukul (perkusi) berkarakter keras, agung dan megah. Sedikitnya ada sebelas jenis instrukmen yang dikolaborasikan dalam gamelan tersebut, yakni tambur (bedug), kendang, okokan, cengceng, jimbe, tawa-tawa, bebende, bonang, gong beri, gong pencon dan seruling.

Semuanya itu diformat dalam ukuran yang lebih besar daripada biasanya sehingga menghasilkan sajian musik baru yang inovatif, adatif dan plurat (melolis dan harmonis) sesuai nuansa kekinian, namun tetap menunjukkan identitas musik Bali.

Penampilan musik tersebut sekaligus mengiringi tari “Siwa Nataraja” yang yang menggambarkan manifestasi Dewa Siwa sebagai dewanya seni yang menciptakan dunia lewat tari.

Dewa Siwa secara terus-menerus menari sehingga terciptanya ritme dan ketentraman dalam kosmos. Pancaran energi suci Siwa ke seluruh penjuru mata angin membuat dunia bergetar (Ketug Bumi) kemudian bersatu dan terciptalah alam semesta beserta segala isinya.

Tarian tersebut dibawakan oleh sembilan penari, seorang berperan sebagai Siwa sedangkan delapan orang lainnya merupakan simbol dari energi suci di delapan penjuru mata angin.

Tarian tersebut disusul dengan penampilan duta seni dari sembilan kabupaten/kota di Bali, duta seni dari empat daerah di Indonesia serta duta seni dari India dan Timor Leste. AN-MB