Buleleng, (Metrobali.com)

Gubernur Bali, Wayan Koster mendapatkan dukungan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM untuk menjadikan Pulau Bali sebagai salah satu wilayah Pengembangan Budidaya, Industri dan Pasar Ekspor Hasil Laut dan Perikanan.

“Saya mendukung Pak Gubernur, karena selain Bali sebagai destinasi wisata dunia, namun Bali juga memiliki potensi yang harus terbangun budidaya dan industrinya dibidang kelautan dan perikanan, apalagi Bali sangat selaras dan berkesinambungan di dalam menjaga lautnya dengan pendekatan ‘culture’ kebudayaan, karena Bali tidak pernah menghancurkan, untuk itu saya mendukung Pak Gubernur,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM saat menangapi pesan mantan Anggota DPR-RI 3 Periode Fraksi PDI Perjuangan ini dalam kegiatan kunjungan kerja ke Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBL-PP) Gondol-Bali, Gerokgak, Buleleng, Rabu (20/1).

Sebelumnya, Gubernur Wayan Koster mengatakan bahwa Bali akan menyeimbangkan struktur perekonomian Bali antara Pariwisata, Pertanian/Kelautan, dan Industri, karena potensi Pulau Bali di pertanian/kelautan, dan industri pada khususnya cukup besar.

“Mohon dukungan Pak Menteri Kelautan dan Perikanan RI, karena potensi laut ini akan kami kembangkan pembudidayaan, industri, dan pasar ekspornya,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran Buleleng ini saat didampingi langsung oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.

Menyikapi semangat Gubernur Koster tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono lebih lanjut menegaskan optimis ini harus terbangun dan diwujudkan, sehingga dengan adanya kemampuan kita membuat benih lobster, kerapu sunu, abalon, hingga tuna di Buleleng ini maka sudah saatnya industri dan volume ekspor, khususnya ekspor ikan tuna sudah bisa kita lakukan.

“Ada sesuatu ekonomi baru di wilayah laut ini yang bisa dikembangkan, dan siap mendukung Pak Gubernur,” tegasnya sambil meninjau produksi garam lokal Pemuteran, Buleleng, dan meninjau laboratorium, hingga proses pembenihan tuna, kerapu sunu, meninjau pembenihan abalon, dan pembenihan lobster di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol-Bali.

Kehebatan potensi kelautan Bali yang telah dibicarakan, ternyata benar-benar membuat kagum Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dihadapan Gubernur Koster dan Bupati Putu Agus Suradnyana, ketika Menteri Sakti Wahyu Trenggono melihat produk lokal khas Buleleng yang berupa Garam Pemuteran sudah mampu menjadi daya tarik Negara Jepang.

Sehingga Garam Pemuteran yang memiliki nama ‘Bali Salt’ ini, menurut Kepala BBRBLPP, Gondol, Ir. Bambang Susanto setiap bulannya mampu diekspor ke Jepang sebanyak 2 ton, karena garam ini selain memiliki fungsi untuk makanan, juga dimanfaatkan untuk treatment spa di negara kincir angin tersebut. Mendengar hal itu, Menteri Sakti Wahyu Trenggono kemudian ikut memborong garam lokal khas Pemuteran Buleleng ini untuk dibawa ke Jakarta.

Atas keunggulan produk lokal berupa Garam Pemuteran yang mampu menjadi Pasar Ekspor, Gubernur Bali, Wayan Koster menilai apa yang dihasilkan di wilayah Pemuteran, Buleleng ini perlu kita dukung bersama, sesuai dengan Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno, Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan.

Sumber : Humas Pemprov Bali