luhut-binsar-panjaitan-1
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan

 

Jakarta ((Metrobali.com) –

 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan melepas keberangkatan peserta Sail Selat Karimata 2016 dari dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (22/9).

Selain peserta Sail Selat Karimata 2016, dilepas pula Satuan Tugas Surya Bhaskara Jaya (SBJ LXV) yang menggunakan KRI Makassar 590 dan Satuan Tugas Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) VI menggunakan KRI Surabaya 591 serta Ekspedisi Nusantara Jaya.

Tercatat ada lebih dari 2.000 peserta dalam kegiatan guna mendukung acara puncak Sail Selat Karimata di Pantai P. Datok Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, 15 Oktober mendatang.

Mayoritas peserta adalah para mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Institute Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Trisakti dan beberapa kampus lainnya.

Dalam sambutannya, Luhut berpesan semangat kegiatan tersebut adalah untuk memberikan pengenalan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia.

“Kita negara kepulauan terbesar dan memiliki kekayaan laut, baik energi maupun ikan. Ini perlu dipelihara karena bagaimana pun ini jadi potensi buat negara Indonesia,” katanya.

Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan para pemuda bangsa.

“Ini peluang baik untuk memperkaya diri dengan perasaan kesatuan dan persatuan, melihat luasnya Indonesia, diharapkan akan meningkatkan semangat bahari sehingga kalian tahu kekayaan alam dan potensi yang dimiliki Indonesia,” katanya kepada para mahasiswa.

Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin mengatakan kegiatan utama Satgas Surya Bhaskara Jaya, Pelantara dan Ekspedisi Nusantara Jaya adalah operasi bakti sosial dan pelayanan kesehatan, bela negara serta pengenalan wawasan.

Para peserta akan berkeliling ke penjuru Indonesia untuk kemudian berkumpul di Kayong Utara dan ikut memeriahkan gelaran “sail”.

Safri menjelaskan Sail Selat Karimata bertujuan untuk meningkatkan perekonomian setempat melalui sektor pariwisata.

Pemerintah pun, lanjut dia, terus melakukan perbaikan infrastruktur pendukung seperti jalan dan sarana prasarana.

“Kayong Utara itu salah satu wilayah pemekaran Ketapang. Jadi baru 11 tahun pemekarannya sehingga fasilitas masih terbatas. Tapi memang Kayong ini yang paling siap dibanding wilayah lain,” katanya.

Rangkaian kegiatan Sail Selat Karimata sendiri tersebar di empat provinsi, yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jambi dan Kalimantan Barat.

Hingga saat ini, persiapan puncak kegiatan yang rencananya dihadiri Presiden Jokowi itu diakui Safri mencapai 90 persen.

“Sekarang jalan masih tambal sulam, tapi kami harap H-3 (12 Oktober 2016) sudah selesai perbaikan jalannya,” katanya.  Sumber : Antara