Indroyono Soesilo 1

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo berharap para duta besar dan konsul jenderal RI di luar negeri dapat lebih memperhatikan masalah kemaritiman antara Indonesia dengan negara tempat para perwakilan itu ditugaskan.

Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam Rapat Kerja Pimpinan Kementerian Luar Negeri dengan Kepala Perwakilan Indonesia Tahun 2015, yang dilaksanakan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin (2/2).

Menurut Indroyono, para perwakilan RI di luar negeri perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penyelesaian delimitasi batas laut, batas zona ekonomi eksklusif Indonesia, dan batas landas kontinen antara Indonesia dengan 10 negara tetangga.

“Segera dikerahkan 12 kapal riset dan kapal survei guna menghimpun data hidro-oseanografi, data geologi dan biologi laut yang akan dipakai untuk negosiasi delimitasi batas laut Indonesia,” ujar dia.

Terkait bidang keamanan dan keselamatan laut, Menko Kemaritiman menyampaikan bahwa rencana kerja sama dengan Rusia untuk pengadaan pesawat intai amfibi TNI-AU dilanjutkan.

Selain itu, dia menyebutkan Indonesia juga merintis kerja sama pengembangan kapasitas Badan Keamanan Laut (Bakamla) dengan Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Prancis, dan Denmark.

Dia juga memperkenalkan rencana pembangunan 24 pelabuhan baru dalam rangka mewujudkan tol laut, termasuk lima “deep sea port” di Kuala Tanjung – Sumatera Utara, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong.

Terkait hal itu, Indroyono mengajak para dubes dan kepala perwakilan RI di luar negeri untuk mengundang investor guna berinvestasi membangun galangan kapal di Kuala Tanjung dan ikut dalam pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus di Sorong.

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa Prancis berminat dalam pembangunan Marine Techno-Park di Kabupaten Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur.

Menko Kemaritiman juga menginformasikan kepada para dubes mengenai rencana partisipasi Indonesia dalam World Expo Milan pada Mei-Oktober 2015 di Italia, termasuk mengirimkan kapal perang TNI-AL yang ditumpangi para taruna dari Akademi Angkatan Laut, sekolah tinggi pelayaran, dan sekolah tinggi perikanan.

Pada kesempatan itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan rapat kerja yang bertema “Diplomasi Untuk Rakyat: Meneguhkan Kehadiran Negara dalam Politik Luar Negeri” itu bertujuan untuk menyelaraskan langkah dan strategi diplomasi dan politik luar negeri Indonesia.

Menurut Retno, pembekalan dan interaksi akan dilakukan oleh para menteri, pejabat, dan pemangku kepentingan terkait kepada para perwakilan Indonesia di luar negeri.

“Dengan pembekalan yang sifatnya konkret diharapkan para diplomat akan dapat bersuara satu dan melangkah dalam satu gerak untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia,” kata dia. AN-MB