dkt-international-contraptive-program-in-indonesia

Jakarta (Metrobali.com)-

Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada 26 September kemarin menjadi momentum untuk menilik kembali kesadaran berkontrasepsi masyarakat Indonesia, yang merupakan negara berpenduduk terbesar ke empat di dunia dengan populasi sebesar 259,4 juta penduduk. Diperkirakan, pada tahun 2050 nanti, Indonesia mengalami lonjakan penduduk sebanyak 40% yaitu sekitar 360 juta orang1 . Hal tersebut menggugah kita akan pentingnya berkontrasepsi untuk kesuksesan perencanaan program Keluarga Berencana, yang berujung kepada kesejahteraan kualitas keluarga dari berbagai bidang. Director DKT International, Juan Enrique Garcia mengungkapkan “Saat ini persentase wanita menikah yang menggunakan kontrasepsi modern di Indonesia masih belum memenuhi target Sustainable Development Goals, yaitu 60% dari target 65%. Sedangkan angka kematian ibu melahirkan masih tinggi yaitu 126 kasus dari target 102 kasus”. “Di sisi lain, angka unmet need KB masih 8,5 persen dari target 5 persen” lanjut Mr. Garcia. Lebih lanjut, Director DKT International tersebut menambahkan “Salah satu penyebab belum tercapainya target Sustainable Development Goals dalam hal kontrasepsi adalah mitos bahwa KB memiliki efek bagi kesehatan perempuan. Padahal, anggapan tersebut salah besar. Kontrasepsi justru akan membantu meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan juga anak-anaknya”. Penelitian telah menunjukkan bahwa kontrasepsi merupakan alat investasi kesehatan yang paling sederhana dalam Keluarga Berencana untuk menyelamatkan kehidupan dan secara dramatis meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. Pada skala global, kontrasepsi memainkan peran lintas sektor terpenting dalam memberikan kontribusi terbanyak bagi tujuan pembangunan berkelanjutan jangka panjang. Singkatnya, dengan ber-KB dan merencanakan jarak kehamilan, dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, masyarakat dan juga bangsa. Melalui organisasinya, DKT International yang hadir di Indonesia semenjak 1996 untuk membantu mengubah paradigma Keluarga Berencana di Indonesia dengan menggunakan metode social marketing, berkontribusi sebanyak 18 persen terhadap angka prevelansi KB di Indonesia. Di 2015, DKT International berhasil mencapai 7,731 juta target CYP (Couple Years Protection), dengan jumlah kumulatif mencapai lebih dari 68 juta CYP. Seperti layaknya produk kecantikan perempuan, kampanye promosi alat kontrasepsi modern seharusnya dikemas dengan gaya yang lebih mudah di mengerti dan dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakannya. Dengan berbagai jenis produk kontrasepsi yaitu KB Andalan, Kondom Sutra dan Kondom Fiesta, DKT berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk berkontrasepsi demi terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik. RED-MB