MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Mengenang para musisi Indonesia yang berpulang di 2020

Jakarta, (Metrobali.com)-
Perjalanan dunia musik Indonesia di tahun 2020 diwarnai berbagai cerita, salah satunya adalah kabar duka dari para musisi yang berpulang di tahun ini.

Kepergian mereka tak hanya mengejutkan bagi penikmat musik, sekaligus menjadi duka bagi dunia musik Indonesia yang kehilangan sosok terbaiknya.

Berikut adalah rangkuman mengenai para musisi yang berpulang di tahun 2020:

Rama Aiphama

Penyanyi nyentrik Rama Aiphama meninggal dunia pada Rabu (11/3). Penyanyi era 1980-an itu mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 61 tahun.

Rama Aiphama lahir pada 17 September 1956 di Gorontalo. Semasa hidup, dia dikenal sebagai penyanyi dengan penampilan yang khas dan eksentrik.

Rama kerap mengenakan pakaian mencolok yang menjuntai-juntai berwarna warni dengan topi khas di kepalanya.

Glenn Fredly

Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4) petang dalam usia 44 tahun. Pelantun “Kasih Putih” itu dilaporkan meninggal pada pukul 18.00 WIB di rumah sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta.

Glenn disebut meninggal karena radang selaput otak. Penyanyi kelahiran Jakarta 30 September 1975 itu meninggalkan seorang istri, Mutia Ayu dan seorang anak perempuan.

Andy Ayunir

Musisi senior Andy Ayunir meninggal dunia pada Kamis (23/4) saat jalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit kanker yang diidapnya.

Andy Ayunir memiliki nama lengkap Rakhmatullah Yusri Ichwandi lahir di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada 29 November 1966.

Andy Ayunir dikenal dalam kiprahnya di industri sebagai musisi, arranger, hingga composer. Karya-karya musiknya banyak terekam di sejumlah lagu para penyanyi terkenal, seperti Titi DJ, Ruth Sahanaya, Anggun, Denada, KLA Project, Potret, hingga Melly Goeslaw.

Erwin Prasetya

Mantan bassis Dewa 19, Erwin Prasetya, dikabarkan mengalami pendarahan di lambung sebelum akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (2/5) pagi.

“Dia pendarahan di lambung dan sempat turun kesadaran. Karena dia kan kerjanya terbalik,” kata pengamat musik Bens Leo saat dikonfirmasi.

Erwin Prasetya terlibat dalam pembentukan band Dewa 19 pada tahun 1986 di Surabaya. Dia menjadi bagian dari band tersebut hingga 1 Juli 2002 sebelum posisinya digantikan oleh Yuke Sampurna, mantan pembetot bass The Groove.

Didi Kempot

Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5) pagi. Dikabarkan Didi kempot meninggal dunia pada pukul 07.45 WIB.

Kabar meninggalnya pelantun “Pamer Bojo” itu diketahui pertama kali dari pesan yang beredar.

Didi Kempot meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah. Semasa hidupnya, Didi Kempot dikenal dengan lagu-lagu bertemakan patah hati.

Bahkan dia juga dijuluki sebagai “The Godfather of Broken Heart”.

Benny Likumahuwa

Musisi jazz senior Benny Likumahuwa, yang juga kakak Utha Likumahuwa serta ayah Barry Likumahuwa meninggal dunia pada Selasa (9/6).

Benny Likumahuwa lahir di Kediri, Jawa Timur, 18 Juni 1946 adalah seorang pemusik senior Indonesia.

Benny Likumahuwa adalah musisi multitalenta yang piawai memainkan beragam alat musik, antara lain bongo, clarinet, bass, saksofon dan trombon.

Benny bergabung dengan The Rollies pada 1968, kemudian sempat mengerjakan proyek bersama Jack Lesmana dan Indra Lesmana pada 1985.

Yopie Latul

Penyanyi senior Yopie Latul meninggal dunia di usia 64 tahun pada Rabu (9/9) akibat terpapar COVID-19.

Andre Hehanusa yang merupakan sahabat dari mendiang Yopie Latul mengatakan bahwa sebelum meninggal dunia sahabatnya itu sempat mengisi sebuah acara.

“Om Yopie masuknya dua hari lalu di rumah sakit Cibinong karena OTG,” kata Andre Hehanusa saat dikonfirmasi.

Yopie lahir di Ambon, Maluku, pada 7 September 1955. Penyanyi yang aktif sejak 1982 itu dikenal lewat lagu etnik bergenre music house “Poco-Poco” yang sering diputar sebagai lagu senam.

“Poco-Poco” juga membuat Yopie mendapatkan piala Anugerah Musik Indonesia 2001 untuk kategori Penyanyi Disco/House Music/Rap/Dance Music Terbaik.

Budi Padukone

Gitaris grup musik OM PMR Budi Padukone yang tutup usia pada Senin (5/10) malam. Kabar meninggalnya Budi Padukone pertama kali diketahui dari unggahan di akun Instagram resmi OM PMR.

“Telah berpulang Om Budi Santoso aka Budi Padukone. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tulis keterangan unggahan OM PMR tersebut.

Berdasarkan informasi dari Joan yang merupakan manajer dari OM PMR menyebut bahwa Budi Padukone meninggal dunia karena sakit asam lambung. (Antara)