Sudikerta Beri Keterangan Pers Terkait Posisi Hukum Partai Golkar

Ketut Sudikerta
Denpasar (Metrobali.com)-
Usai mendapat kabar kemenangan pada tingkat Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung (MA), dukungan kader Golkar pada Pilkada Badung berubah total. Awalnya, kader di Badung mendukung paket nomor urut 1 yakni Nyoman Giri Prasta (PDIP)-Ketut Suiasa (kader Golkar yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Badung). Dukungan itu mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP Partai Golkar.

Padahal, Golkar Bali dan Golkar Badung sebelumnya sudah memiliki calon sendiri yakni Made Sudiana-Nyoman Sutrisno yang mendapat nomor urut 2. Made Sudiana merupakan kader Golkar yang menjabat Wakil Bupati Badung petahana. Sementara Nyoman Sutrisno merupakan kader Partai Golkar.

Ketua DPD Golkar Bali, I Ketut Sudikerta menjelaskan, perubahan dukungan tersebut disampaikan oleh 60 dari 62 Pengurus Pesa (PD) Partai Golkar di Badung. “Mereka membuat surat pernyataan dan menandatanganinya untuk mengalihkan dukungan ke Sudiana-Sutrisno. Ini aspirasi arus bawah. Saya harus mengapresiasinya,” ujar Sudikerta, Rabu 21 Oktober 2015.

Surat pernyataan tersebut disampaikan saat perayaan syukur atas kemenangan golkar kubu Aburizal Bakrie (ARB) di Kantor DPD Golkar Bali. Meski pada Pilkada Badung dua kader Golkar sama-sama maju dengan paket berbeda, namun Sudikerta mengaku memiliki target untuk memiliki bupati bukan wakil bupati di Badung. Artinya, jika tetap mendukung Giri Prasta dan Ketut Suiasa, maka Golkar hanya berada pada posisi wakil bupati saja.

Sementara pada paket Made Sudiana-Nyoman Sutrisno, Golkar menduduki posisi bupati. “Kita harus pilih bupati yang dari Golkar, bukan wakil bupati yang dari Golkar,” papar dia. Sudikerta berjanji akan meneruskan aspirasi pengalihan dukungan tersebut ke pusat dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Surat pernyataan itu diserahkan langsung ke Ketua DPD Golkar Bali dan akan diteruskan ke DPP. “Kami akan memperjuangkan hal tersebut ke DPP,” tutup Sudikerta. JAK-MB