Lukman Hakim Saifuddin

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan membuka Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) yang diselenggarakan untuk pertama kalinya pada 11-15 Mei 2015 di Lapangan Tembak Akademi Militer Plempungan, Magelang, Jawa Tengah.

“Kegiatan Pramuka untuk madrasah aliyah tingkat nasional ini memang yang pertama dan rencananya akan dibuka oleh Menteri Agama,” kata Direktur Pendidikan Madrasah Nur Kholis Setiawan di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (7/5).

Acara pembukaan itu juga akan dihadiri Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adiyaksa Dault, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Akademi Militer Magelang Mayjen TNI Sumardi dan beberapa pejabat lainnya.

Nur Kholis mengatakan PPMN ini merupakan penerapan dari Kurikulum 2013 (K-13) yang mengamanatkan pengintensifan kegiatan Pramuka di setiap sekolah, termasuk madrasah. Sedikitnya 1.290 orang anggota Pramuka akan ikut serta dalam perkemahan MA perdana ini.

Kendati demikian, Nur mengatakan pihaknya masih menyelenggarakan PPMN ini terbatas untuk siswa Pramuka golongan penegak atau sekolah tingkat madrasah aliyah.

Ke depannya, kata dia, Kemenag akan memperbanyak peserta ke tingkat dasar dan menengah dalam hal ini madrasah ibtidaiyah dan madrasah tsanawiyah.

Pelaksanaan perkemahan itu sendiri dipilih untuk diselenggarakan pada pertengahan Mei tahun ini dengan alasan agar siswa MA yang baru menyelesaikan Ujian Nasional 2015 lulus tetap dapat berpartisipasi.

“Ini juga bentuk penghargaan bagi siswa yang baru menyelesaikan UN dan telah diwisuda. Mereka bisa ikut,” katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan acara ini juga memiliki tujuan untuk menanamkan nilai- nilai nasionalisme serta pemahaman keagamaan yang terbuka, damai dan toleran.

Terdapat hal yang berbeda PPMN jika dibandingkan dengan kegiatan perkemahan konvensional lainnya. Beberapa di antaranya seperti kegiatan intensif dari sholat lima waktu berjamaah, kuliah tujuh menit, tadarus Al Qur’an, sholat dan dzikir malam (qiyamullail) dan pengajian.

“Perkemahan skala nasional ini bukan untuk rekreasi saja tapi juga untuk penguatan sisi akademik, sosial dan spiritual yang muaranya membangun karakter kebangsaan siswa yang religius,” katanya. AN-MB