Tradisi Mekepung di Jembrana

Jembrana (Metrobali.com)-

Skaa Mekepung Ijogading Barat berjaya dalam Makepung Bupati Cup 2014. Pacuan kerbau yang diselenggarakan, Minggu (3/8) di sirkuit Sanghyang Cerik Desa Tuwed Kecamatan Melaya ini mampu mengalahkan Skaa Mekepung Ijogading Timur dengan skor 34:2.

Sebagai juara umum, Skaa Mekepung Ijogading Barat berhak atas uang pembinaan sebesar Rp.17, 5 juta dan piala bergilir Bupati Jembrana. Sedangkan Skaa Mekepung Ijogading Timur harus rela dengan uang pembinaan sebesar Rp.13 juta.

Ada yang unik dalam tradisi pacuan kerbau (Mekepung) ini. Sejumlah pemilik memberi berbagai nama pasangan kerbaunya dari nama artis, nama gunung hingga tempat wisata, diantaranya Mayangsari, Moncong Putih, Semeru, Manik Segara, Taman Ayun dan Rangkuti.

Bahkan ada yang memberi nama sesuai namanya sendiri, kondisi saat ini saat ini, seperti Tak Selamanya Mujur, Kanggoa Malu (Harap Maklum), Kanggo Ditu, Ratih Jegeg dan Niang Raini (Nenek Raini) sesuai nama nenek pemiliknya. “Nama itu merupakan bentuk kecintaan terhadap kerbaunya dan tradisi Mekepung, juga untuk mudah diingat” terang Made Ratama, salah seorang pelaku Mekepung.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan Mekepung ini merupakan wujud rasa sukacita masyarakat Jembrana khususnya para petani setelah musim panen. Umumnya pelaku pekepungan tidak mempermaslahkan kalah atau menang, namun lebih kepada bentuk ekspresi kegembiraan.

Dalam melestarikan tradisi leluhur ini, pihaknya telah melakukan perbaikan sirkuit dan melengkapi berbagai fasilitas dan sarana pendukung lainnya. “Mudah-mudahan dengan perbaikan ini, jumlah wisatawan dapat semakin meningkat” ujar Artha. MT-MB