Keterangan foto: Suasana megibung Forum Sekar (Semeton Karangasem) Provinsi Bali saat acara temu wirasa (acara kebersamaan) di kediaman Dewan Pakar Forum Sekar Prof Nyoman Suparta, di Jalan WR Supratman, Denpasar, Sabtu (23/3/2019)/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Forum Sekar (Semeton Karangasem) Provinsi Bali menggelar temu wirasa (acara kebersamaan) di kediaman Dewan Pakar Forum Sekar Prof Nyoman Suparta, di Jalan WR Supratman, Denpasar, Sabtu (23/3/2019). Acara dihadiri Ketua Forum Sekar Provinsi Bali Ida Bagus Bima Putra dan jajaran pengurus serta angggota.

Acara yang rutin digelar pasca perayaan Nyepi ini juga diisi dengan tradisi turun temurun warga Karangasem yakni megibung (makan bersama) yang penuh dengan suasana menyama braya, kebersamaan, kekeluargaan dan rasa persatuan.

Terkait acara megibung ini, Ketua Forum Sekar Provinsi Bali Ida Bagus Bima Putra yang akrab disapa Gus Bima mengungkapkan ini merupakan tradisi yang telah digelar rutin pasca perayaan Nyepi. Bahkan sejak kepengurusan Ketua Forum Sekar sebelumnya yakni Prof Nyoman Suparta.

Siapa pun nantinya sebagai Ketua dan Pengurus Forum Sekar, kata Gus Bima, tradisi megibung ini akan terus dipertahankan. Karena lewat megibung inilah dapat terjalin silaturahmi, simakrama diantara pengurus dan anggota Forum Sekar.

Bahkan tradisi megibung ini mampu mempererat rasa persaudaraan dan memutuskan sekat-sekat perbedaan. Semuanya larut dalam suka cita, penuh canda tawa dan kebersamaan yang penuh makna.

“Tidak ada kasta, tidak ada derajat, tidak ada jabatan, semua makan bersama. Nah ini memperlihatkan simbol dari kegotongroyongan,” kata Gus Bima yang juga caleg DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 1 dari Partai NasDem itu.

Setelah megibung acara dilanjutkan dengan diskusi untuk membedah berbagai persoalan Bali serta kontribusi nyata apa yang bisa dilakukan Forum Sekar dalam ikut ngayah membangun Bali.

Terlebih Forum Sekar ini dimotori dan digerakkan orang-orang asal Karangasem yang sudah sukses di rantauan seperti di Denpasar. Mereka juga merupakan kalangan profesional dari berbagai latar belakang profesi. Seperti akademisi (guru besar), pengusaha, pelaku pariwisata, politisi dan lainnya.

“Forum Sekar yang anggotanya warga Karangasem di rantauan komitmen dan konsisten memberikan sumbangsih dan ngayah untuk membangun Karangasem agar sejajar dengan daerah lainnya. Tapi kontribusi kami juga untuk daerah lain seperti Denpasar dan Bali pada umumnya,” kata Gus Bima.

Banyak aksi nyata yang telah dilakukan Forum Sekar. Misalnya ikut membantu penanganan pengungsi saat bencana erupsi Gunung Agung, akhir 2017 lalu. Semua anggota organisasi ini bahu membahu membantu saudaranya di Karangasem. Termasuk warga Karangasem yang tinggal di Jakarta dan daerah lain di Indonesia ikut membantu lewat Forum Sekar.

Tidak hanya peduli pada Karangasem, Forum Sekar juga ikut berkontribusi pada pembangunan di Kota Denpasar dan Bali secara umum. Misalnya dalam upaya penanganan sampah di Denpasar. Termasuk ketika ada pembahasan terkait UU Desa, masukan Forum Sekar diakomodir Walikota Denpasar untuk disampaikan ke Gubernur Bali.

Anggota Forum Sekar ini tersebar di sejumlah daerah seperti Denpasar, Gianyar, Badung, dan Singaraja. Organisasi ini juga sudah sah secara hukum dengan dikuatkan akta pendirian dan sudah terdaftar di Kemenkumham. Saat ini anggota Forum Sekar untuk di Denpasar dan Badung saja mencapai 30-40 ribu.

Magibung sebagai Komunikasi Sosial dan Nostalgia Warisan Leluhur

Sementara itu Dewan Pakar Forum Sekar Prof Nyoman Suparta berharap tradisi megibung yang dilakukan Forum Sekar ini dapat terus dilestarikan termasuk juga oleh generasi muda.

“Rasanya ada yang tidak pas kalau tidak ada megibung di Forum Sekar. Jadi tradisi ini masih kuat dan kami pelihara terus,” kata mantan Ketua Forum Sekar sebelum Gus Bima ini.

Hal senada disampaikan Dewan Pembina Forum Sekar, Ida Bagus Oka Gunastawa. Baginya tradisi turun temurun dan positif ini harus terus terawat dengan baik dan eksis, tak lekang dimakan zaman. Sebab megibung ini punya makna kuat secara filosofis, sosial maupun kultural.

Secara sosial ini, kata Ketua DPW Partai NasDem Bali ini, megibung ini makna mendalam bagaimana  orang-orang yang terlibat berada dalam kebersamaan, tidak ada sekat sosial.

Pola komunikasi terjalin baik. Sajian aneka makanan tradisional Bali seperti sate, lawar dan lainnya sebagai bentuk rasa syukur dan alat mempererat hubungan.

“Ini ajang komunikasi sosial dalam format makan bersama. Terlebih bagi mereka yang di tanah rantau, ini jadi nostalgia lanjutkan dan lestarikan warisan adiluhung leluhur,” ujar Oka Gunastawa yang caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 1 dari Partai NasDem.

Pewarta: Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati