Megawati Sukarnoputri

Sanur, Bali (Metrobali.com)-

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan para pemimpin nasional harus mampu membangun semangat nasionalis dan kebanggan sebagai bangsa Indonesia seperti yang telah dibangun Presiden Soekarno.

“Di tengah berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, menjadi tugas kita semua, terutama para pemimpin, untuk terus membangunkan semangat dan kebanggaan sebagai bangsa,” kata Megawati Soekarnoputri, ketika menyampaikan pidato politik pada pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4).

Hadir pada pembukaan kongres antara lain, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet yakni Menko Pembangunan Manusia dan Perempuan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Hukum dan HAM Yasona L.

Hadir Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Umum PKPI Soetiyoso, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy. Hadir juga sejumlah kepala daerah dari PDI Perjuangan.

Menurut Megawati Soekarnoputri, Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno pernah berjaya menjadi pelopor negara-negara di Asia dan Afrika untuk memperjuangkan kemerdekaan negara-negara di dunia ketiga.

“Jika kita melihat kilas balik perjalanan bangsa pada 60 tahun lalu, salah satu momen bersejarah yang ikut merubah tatanan dunia, yakni Bung Karno mengagas penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika pada April 1955,” ujarnya.

Menurut Megawati, apa yang disampaikannya bertujuan untuk menggelorakan kembali kepemimpinan Indonesia di dunia internasional.

Benang merah kemerdekaan untuk persaudaraan dunia tersebut, menurut dia, sangatlah relevan untuk direnungkan kembali oleh pemimpin nasional saat ini.

Apalagi, kata Mega, Indonesia akan menyelenggarakan peringatan Konferensi Asia Afrika di Bandung.

“Inilah pelajaran yang dapat kita petik bahwa bangsa ini pernah mengukir sejarah gemilang, dan berani menyuarakan suatu tatanan dunia baru,” tukasnya.

Megawati menegaskan, Presiden Soenarko pernah menyampaikan pidato “to build the world a new” pada sidang umum PBB, pada 30 September 1960.

“Semua peristiwa terjadi terjadi pada Abad XX,” tuturnya.

Menurut Megawati, cerita kepeloporan Indonesia tersebut adalah bukti bahwa pemimpin yang sudah mengalami revolusi mental dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani. Disilah revoluasi mental diperlukan. AN-MB