Jembrana (Metrobali.com)-

Perbekel Desa Dangin Tukadaya, Ketua PMD, Babinkantibmas, Babinsa, Ketua  BMB, Kelian Adat dan Kelihan Dinas Banjar Yeh Mekecir serta Kelihan Tempek Kepah Kaja serta tokoh Banjar Yeh Mekecir, Sabtu (4/1) berkumpul di Kantor Kantor Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Negara.

 Mereka berkumpul untuk memediasi aksi sikut yang dilakukan Ketut Suwali Berata (43) terhadap Made Edi Suryadi alias Dek Di (34) pada Kamis (2/1) lalu. Pasalnya kasus tersebut berujung pada pelaporan Dek Di ke Mapolres Jembrana. Namun upaya mediasi tersebut gagal. Pasalnya Dek Di kekeh membawa kasus aksi sikut itu ke jalur hukum.

 Dek Di beralasan ingin memberi pelajaran Suwali, meskipun Suwali dan keluarganya telah meminta maaf dan sangup membayar ganti rugi pengobatan atas bibirnya yang luka kena sikut.

 “Ya ..kami gagal melakukan mediasi. Korban, Dek Di tetap membawanya ke jalur hukum” terang Perbekel Dangin Tukadaya, Gusti Putu Suarma, Sabtu (4/1) seusai melakukan mediasi.

 Menurut Suarma, sebenarnya semua tokoh yang hadir menginginkan agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Apalagi mereka berdua satu banjar dan bertetangga. “Kami semua sudah berupaya, tapi Dek Di tetap ingin membawanya ke proses hukum. Kami tidak bisa berbuat banyak” ujarnya.

 Dari informasi, permasalahan tersebut berawal dari perbedaan dukungan Caleg. Dek di pendukung Caleg PDI-P yang juga anggota Komisi C DPRD Jembrana, Made Sueca Antara. Sedangkan Ketut Suwali, merupakan pendukung fanatik Ketua DPRD Jembrana, Ketut Sugiasa, caleg dari PDI-P, yang sama-sama satu dapil.

 Sementara aksi sikut bermula saat Dek Di membawa  6 krat teh botol sumbangan dari Made Sueca Antara, untuk kakak iparnya yang sedang menggelar upacara keagaman di Tempek Kepah Sari, Banjar Yeh Mekecir. Entah bagaimana, tiba-tiba mereka berdua terjadi adu mulut, yang kemudian berakhir pada penyikutan, sehingga bibir Dek Di terluka. Lantaran terluka, Dek Di kemudian melapor ke Mapolres Jembrana. Namun dari sejumlah saksi, mengaku tidak melihat aksi sikut bibir itu.

 Sementara itu, Ketua DPC PDI-P Jembrana, Made Kembang Hartawan, saat dikonfirmasi terkait permasalahan yang membawa nama Caleg PDI-P, pihaknya mengaku akan melakukan kajian terlebih dahulu. Apakah benar permasalah tersebut dilatarbelakangi atas dukungan ke salah satu caleg.

 Namun, kalau pun nantinya benar, pihaknya akan memanggil kedua Caleg tersebut untuk diberikan pengarahan. Pasalnya sesuai intruksi pusat (PDI-P), antar kader dan caleg tidak diperbolehkan saling seruduk. “Memang lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan. Kalau pun ini benar karena didasari dukungan ke Caleg PDI-P, saya juga minta maaf kepada masyarakat” pungkasnya. MT-MB