Mebarung dan Ngibing Masal, Tutup Rangkaian Fstival Jegog 2019

Jembrana (Metrobali.com)

Festival Jegog yang dulaksanakan di Anjungan Cerdas  Jalan Nasional (ACJN) Rambutsiwi, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo selama tiga hari mulai dari tanggal 3 sampai 5 Desember 2019 ditutup atraksi Jegog Mebarung dengan diiringi joged masal serta ngibing masal, Kamis ( 5/12) malam.

Penutupan Festival Jegog, dihadiri oleh Bupati Jembrana I Putu Artha beserta Ibu, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan beserta ibu, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok beserta ibu, Ketua DPRD.Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutarmi beserta anggota Dewan, Forkopimda Jembrana, Sekda Jembrana, Para Staf Ahli Bupati Jembrana, Para Asisten Sekda Kab. Jembrana, Pimpinan OPD Jembrana, Camat se Kabupaten Jembrana, Kapolsek Mendoyo, Tamu Asing, Tokoh Budaya, Seniman Jegog, Para seka Jegog dan ribuan warga masyarakat.

Penutupan Festival Jegog ini, diisi dengan menampilkan tarian jejangeran kreasi Yowana Kanti dari SMAN 1 Pekutatan, serta pementasan 77 seke jegog massal dari seke jegog seluruh Kabupaten Jembrana, selain itu juga pementasan ngibing Massal dengan jumlah penari sebanyak 25 joged yg diikuti oleh Bupati dan unsur Forkopimda Jembrana,undangan, dan seluruh masyarakat yang memadati area Anjungan Cerdas Rambutsiwi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, I Nengah Alit mengatakan penutupan festival jegog diisi dengan jegog mebarung masal dengan tujuan untuk pelestarian seni jegog sekaligus memotivasi para seke jegog untuk membangkitkan gairah berkesenian. “Animo masyarakat yang datang untuk menyaksikan festival jegog ini sangat tinggi dan didukung gairah berkesenian serta fasilitas anjungan cerdas yang mendukung untuk terselenggaranya festival jegog kedepan, “ paparnya.

Tahun ini Pemkab Jembrana mengemas event Jegog ini agak berbeda. Selain pemilihan tempat di Anjungan Cerdas yang baru saja pengelolaan sementara diserah terimakan pemerintah pusat, juga kemasan eventnya  dengan konsep festival selama tiga hari. Tidak hanya menampilkan atraksi serta kemampuan seniman Jembrana memainkan alat musik Jegog, namun juga diisi dengan pameran jegog , workshop jegog  serta pamungkasnya akan ditutup dengan mebarung massal serta ngibing masal dengan tema “ the magic sound of west bali” .

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha berharap melalui Festival Jegog  mampu melestarikan salah satu identitas budaya Jembrana sekaligus mengembangkan kreatifitas seniman melalui berbagai garapan komposisi , mendorong tumbuhnya ekonomi budaya sekaligus sebagai tontonan dan tuntunan  bagi generasi muda untuk mencintai kesenian khas daerahnya.

Ia juga mengatakan festival Jegog dapat menjadi event tahunan yang menggelorakan kehidupan budaya serta kepariwisataan di Jembrana. “ Kita ingin memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus menegaskan bahwa Jembrana adalah pusatnya Jegog,” kata Bupati Artha. (Humas Pemkab Jembrana)