Pengungsi lansia dari Desa Sebudi dievakuasi ke GOR Swecapura, Klungkung, Kamis
Pengungsi lansia dari Desa Sebudi dievakuasi ke GOR Swecapura, Klungkung, Kamis (21/9).
Karangasem, (Metrobali.com) –
Ribuan warga di kaki Gunung Agung telah mengungsi meski aktivitas gunung dengan ketinggian 3.124 mdpl itu masih berstatus siaga atau berada pada level III. Namun, seringnya gempa yang dirasakan oleh warga membuat mereka mengambil inisiatif untuk mengungsi, meski pemerintah belum menginstruksikan hal itu. ‎Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini sedikitnya terdapat 1. 259 jiwa warga yang mengungsi di delapan titik pengungsian.
Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusdalops BPBD Bali, I Komang Kusuma Edi menjelaskan, untuk bantuan bagi para pengungsi sudah tersebar di titik-titik pengungsian. Hanya saja, untuk sentra bantuan dipusatkan di Pos Tanah Ampo, Manggis, Karangasem. ‎Jika ada warga yang terketuk untuk memberikan bantuan, Komang Edi menyarankan agar semuanya dipusatkan ke pos tersebut.
“‎Jadi saran saya bantuan apapun yang akan diberikan di bawa ke Pos Tanah Ampo. Nanti disalurkan merata ke seluruh lokasi pos pengungsian yang tersebar di beberapa titik,” kata Komang Edi‎, Kamis 21 September 2017.
Saat ini, seluruh kebutuhan dasar bagi pengungsi sudah terpenuhi. Hanya saja, hal itu bukan berarti menutup kemungkinan bagi warga yang ingin menyalurkan bantuan. Ia mempersilakan bagi siapa saja yang terketuk untuk menyalurkan bantuan bagi para pengungsi.
“Kalau kebutuhan dasar seperti logistik, air, fasilitas MCK dan lainnya sudah terpenuhi. Hanya saja untuk lansia dan anak-anak, tentu yang dibutuhkan salah satunya adalah ‎selimut, karena di pengungsian dingin pada malam hari,” papar dia.
Meski pemerintah telah menyiapkan dengan baik, namun bagi warga yang ingin menyumbang bisa dalam bentuk air minum. “Itu bagus juga, meski sudah dipenuhi oleh PDAM,” papar dia.
Beberapa warga di sekitaran Denpasar dan Badung ingin membantu proses evakuasi dengan menyumbangkan mobil bantuan pickup. Komang Edi mengaku senang muncul kesadaran dari warga untuk ikut membantu proses tanggap darurat bencana Gunung Agung. “Silakan langsung‎ datang ke Pos Tanah Ampo. Relawan yang mau bergabung juga silakan. Untuk bantuan mobil pickup, sertakan juga sopirnya, karena tenaga kami terbatas. Nanti alur evakuasinya ditentukan di posko,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, ‎Sutopo Purwo Nugroho ‎menjelaskan, segala keperluan yang dibutuhkan oleh pengungsi dapat dikoordinasikan dengan Kepala BPBD Karangasem yang telah ditunjuk oleh Bupati Karangasem sebagai komandan tanggap darurat. “Bagi yang mau menyalurkan bantuan langsung koordinasikan apa saja kebutuhan yang bisa dibantu,” saran dia.
Yang pasti, ia melanjutkan, di pos-pos pengungsian sangat memerlukan makanan, air bersih, sanitasi (MCK), selimut, pakaian, obat-obatan, layanan kesehatan, penerangan, layanan pendidikan darurat, layanan trauma healing dan lain sebagainya.‎ (Laporan Bobby Andalan)