Denpasar (Metrobali.com)-

Pengamat Ekonomi dari Center for Information and Development Studies (CIDES) Umar Juoro mengatakan data Global Financial Inclusion Index 2011 World Bank, jumlah warga Indonesia memiliki rekening bank hanya 19,6 persen, atau jauh lebih rendah dibanding Malaysia 66,7 persen dan Thailand 77,7 persen.

“Menyikapi itu, Bank Indonesia melakukan uji coba ‘branchless banking’ atau aktivitas jasa sistem pembayaran dan perbankan terbatas melalui Unit Perantara Layanan Keuangan (UPLK) di delapan provinsi sejak Mei 2013,” katanya, pada acara lokakarya media di Denpasar, Rabu (22/11).

Ia mengatakan layanan oleh UPLK ini ditujukan terutama untuk melayani “unbanked” dan “under banked people” atau masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan seperti transfer, menabung dan kredit.

Umar Juoro lebih lanjut mengatakan “financial inclusion” berkorelasi kuat dengan perkembangan ekonomi dan pemerataan pendapatan.

“Dengan terbukanya akses masyarakat kepada pelayanan jasa keuangan maka masyarakat akan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraannya. Indonesia masih sangat terbuka bagi perkembangan ‘branchless banking’,” katanya.

Ia mengatakan regulasi harus memfasilitasi dengan regulasi yang mendukung bagi perkembangan “finacial inclusion” ke depan.

“Lembaga keuangan, khususnya perbankan, bekerja sama dengan telekomunikasi dapat secara optimal memanfaatkan peluang ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pemasaran PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mengatakan bank ini sebagai pelopor implementasi “branchless banking”.

“Melalui BTPN Wow” pihaknya mengembangkan layanan perbankan bagi pangsa pasar dengan memanfaatkan teknologi telepon seluler didukung jasa agen.

Ia mengatakan peran agen sangatlah penting sebagai perpanjangan tangan BPTN untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok Indonesia.

“Keberadaan agen akan menambah titik transaksi perbankan bagi nasabah, akan tetapi di saat yang sama akan menurunkan beban operasional bank, karena tidak perlu membangun infrastruktur berupa kantor cabang. Itu nantinya akan menguntungkan masyarakat sendiri,” katanya. AN-MB