galungan

Denpasar (Metrobali.com)-

Masyarakat Hindu di Bali sejak pagi sudah melakukan persembahyangan merayakan hari suci Galungan sebagai makna ritual kemenangan dharma (kebaikan)melawan adharma (kebatilan).

“Hari ini (Rabu) bagi umat Hindu di Bali dan di Tanah Air merayakan Galungan sebagai makna dari ritual kemenangan dharma,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali Dr Gusti Ngurah Sudiana di Denpasar, Rabu (17/12).

Ia mengatakan upacara perayaan Galungan tersebut dilakukan mulai dari pura keluarga (Merajan) hingga pura-pura Sad Khayangan Jagat di Bali.

“Perayaan hari suci ini dirayakan setiap 210 hari atau enam bulan berdasarkan tahun isaka,” ujarnya.

Sudiana mengatakan umat Hindu sejak Selasa (16/12) sudah melakukan rangkaian upacara, mulai dari “Penampahan” (pemotongan hewan), pemasangan Penjor (sebatang bambu dihiasi janur, bunga, buah-buahan).

“Kegiatan upacara tersebut adalah rutinitas sebagai perayaan kemenangan dharma setiap enam bulan atau dalam setahun dua kali,” kata dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar,” ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Putu Budiasa mengatakan perayaan Galungan di Bali bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata, karena ritual ini tidak ada duanya di dunia.

Dikatakan, pelaku pariwisata baik pengusaha biro perjalanan wisata maupun pemilik sarana akomodasi perhotelan dan pramuwisata bisa memanfaatkan suasana Galungan sebagai obyek wisata yang bisa dinikmati wisatawan.

Wisatawan yang datang dari penjuru dunia itu bisa diajak melihat masyarakat saat menyiapkan sarana upacara jauh sebelumnya serta saat membeli perlengkapan upacara di pasar-pasar tradisional yang tersebar di seluruh Bali.

“Hal ini merupakan hal menarik bagi wisatawan asing, karena dapat melihat secara langsung kehidupan dan kebudayaan masyarakat Bali dan suasana tersebut tidak mungkin bisa disaksikan di negerinya,” katanya.

Perayaan hari suci Galungan tidak ada di dunia kecuali di Bali. Karena India pusat agama Hindu, tidak melakukan perayaan sejenis itu, maka dapat diyakini masyarakat internasional akan tertarik pada perayaan ritual di Bali ini.

“Masyarakat internasional tentu akan memiliki kesan tersendiri jika saat perayaan Galungan ada di Bali,” katanya. AN-MB