MASYARAKAT DUKUNG RUMAH SAKIT INDERADenpasar (Metrobali.com)-

Rencana Pemprov Bali melakukan pengembangan RS Mata Bali Mandara dengan penambahan gedung baru mendapat sambutan positif dari sejumlah masyarakat yang ditemui di rumah sakit tersebut, Kamis (3/12).
Dukungan antara lain disampaikan Ni Wayan Nilatama, seorang warga Banjar Beringkit, Desa Belayu, Kabupaten Tabanan. Nilatama datang ke RS Mata Bali Mandara untuk mengantar Ni Wayan Latra, sang ibu yang menjalani operasi katarak di rumah sakit milik Pemprov Bali tersebut. Ini merupakan operasi kedua yang dijalani sang ibu. “Sebelumnya sudah operasi yang kanan,  sekarang yang kiri,” ujar wanita paruh baya ini. Dalam penuturannya, Nilatama mengaku sangat terbantu dengan keberadaan rumah sakit ini. Terlebih, dalam dua kali operasi, pihak keluarga tak terbebani biaya apapun karena memanfaatkan program JKBM. Hanya saja, dia mengaku masih harus antre cukup lama untuk mendapatkan pelayanan.  Karena itu, dia menyambut positif rencana pengembangan rumah sakit yang berlokasi di Jalan Angsoka Denpasar ini. “Kalau ada rencana pengembangan, tentu kami sambut positif,” imbuhnya. Hal senada diutarakan Wayan Sumarata, pasien katarak dari Denpasar. Karena terbatasnya ruangan, dia pun masih harus menunggu jadwal untuk menjalani operasi. Dukungan juga disampaikan Jalal, warga Denpasar yang menderita mata merah dan tumbuh benjolan. Dia menilai, ruang pelayanan saat ini sempit dan kurang nyaman. “Sebagai masyarakat, tentunya saya mendukung rencana itu,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RS Mata Bali Mandara dr. Made Yuniti menjelaskan kondisi umum RS Mata Bali Mandara. Saat ini, kata Yuniti, kunjungan pasien mencapai 200 orang/hari. Sementara dengan kapasitas ruangan dan SDM yang ada saat ini, RS baru mampu melayani 100 orang/hari. Selain itu, layanan operasi juga masih terkendala terbatasnya jumlah ruangan. “Kami baru memiliki 2 ruang operasi dan hanya mampu melakukan tindakan operasi bagi 20 pasien/hari,” imbuhnya. Padahal, kata Yuniti, saat ini masih banyak pasien yang mendesak untuk dioperasi. Kondisi ini mengakibatkan pasien harus rela mengantre hingga 3 sampai 4 minggu.
Jika terealisasi, pengembangan RS Mata Bali Mandara akan menambah 6 ruang operasi. Selain itu akan ada tambahan 33 bed. “Ruang layanan dan ruang tunggu juga akan kita tambah demi kenyamanan pasien,” imbuhnya. Persoalan lalu lintas juga telah diantisipasi dalam rencana pengembangan RS Mata Bali Mandara. “Gedung baru dilengkapi basemen sehingga kendaraan yang selama ini parkir di badan jalan nantinya bisa masuk,” terangnya. Yuniti berharap pengembangan ini dapat segera terealisasi mengingat besarnya animo masyarakat untuk mendapat layanan kesehatan di RS ini. AD-MB