Denpasar (Metrobali.com)-
 Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Provinsi Bali meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berbagai pemberitaan pilkada yang isinya menjelekkan ataupun mengunggulkan salah satu pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur.”Kami sangat berharap masyarakat dapat menilai dengan cermat informasi yang disajikan media,” kata Ketua Panwaslu Bali I Made Wena di Denpasar, Jumat (3/5).

Pihaknya berharap masyarakat tidak mentah-mentah menelan informasi politik yang disampaikan di salah satu media, tetapi hendaknya dibarengi dengan mencari pembanding pula di media yang lain.

Panwaslu Bali juga sudah menyampaikan surat edaran (SE) cegah dini kepada semua pimpinan media di Pulau Dewata supaya dapat memosisikan diri sesuai dengan perundang-undangan dalam memberitakan hal-hal terkait Pilkada Bali.

“Surat edaran tersebut juga sudah kami tembuskan ke Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali dan Dewan Pers. Kami melihat, dari masa sebelum kampanye sudah ada tanda tendensi dari media-media untuk tidak memenuhi aturan yang dipersyaratkan, walaupun demikian tentu kewenangan kami hanya sebatas mengingatkan karena bukan ranah Panwaslu untuk memberikan sanksi,” katanya.

Panwaslu mendukung langkah KPID Bali yang sudah memberikan teguran kepada Bali TV terkait ketidakseimbangan pemberitaan pilkada yang disampaikan dan substansi materi iklan yang dinilai tidak edukatif serta bisa dimaknai berbeda oleh masyarakat.

“Intinya kami mengingatkan semua pemangku kepentingan, khususunya media dapat berjalan dengan berpijak pada aturan yang ada sehingga tidak memunculkan bentuk perlawanan dari pihak yang merasa dirugikan. Meskipun kampanye di media bukan ranah kami untuk menindak, tolonglah ikut bersama-sama menjaga situasi Bali supaya tetap objektif,” katanya.

Wena pun menginginkan Dewan Pers dapat memberikan sanksi bagi media cetak yang jelas-jelas sudah melanggar kode etik dan aturan, supaya dapat turut memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat Bali.

“Kepada kandidat, kami minta sama-sama ikut mengontrol diri. Jangan gunakan kesempatan pilkada ini untuk memprovokasi masyarakat lewat media. Kami harap informasi kampanye yang disampaikan tetap jernih dan objektif,” ujar Wena.

Pilkada Bali akan diikuti oleh dua pasangan calon yakni Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan yang diusung oleh PDI Perjuangan. Sedangkan calon kedua Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang diusung oleh delapan partai dengan dimotori oleh Partai Demokrat dan Partai Golkar. INT-MB