ilustrasi koperasi

Denpasar (Metrobali.com)-

Melihat Koperasi ideal untuk dominasi sektor Distribusi Consumer Goods. Omset sektor distribusi consumer goods di Bali diperkirakan menembus nilai lebih dari Rp. 5 triliun di 2016. Hal tersebut terjadi meskipun dalam kondisi perekonomian sedang alami perlambatan, ditambah kondisi ekonomi global saat itu sedang alami masalah serius. Hal tersebut menurut, Executive Advisor Bali Mart (Koperasi Krama Bali) sekaligus Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) APRINDO BALI, Made Abdi Negara, Selasa,(18/7) di Denpasar menyampaikan, merupakan peluang besar dan penting dalam sektor distribusi berbasis Koperasi yang bisa diberdayakan agar benar-benar dapat mewujudkan kemandirian di sektor tersebut.

“Masyarakat tentu maklum, bahwa sampai saat ini sektor distribusi lebih banyak dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multi nasional yang tentu saja kurang maksimal dalam mendorong ekonomi di tataran grassroot. Disinilah koperasi bisa mengambil peran penting,” jelasnya.

Dilanjutkan, di Indonesia sendiri, sesuai data yang dirilis secara nasional, Koperasi baru menyumbang 3 persen terhadap PDB, jauh dibanding New Zeland yang sudah mencapai 20 persen dan Prancis serta Belanda masing-masing 18 persen. Ini tentu kontradiktif, mengingat kekuatan pasar Indonesia adalah surga bagi perusahan-perusahaan dunia. Sehingga mestinya ini bisa dimanfaatkan untuk membangun diri sendiri terlebih dahulu.

“Bali Mart telah berupaya mendorong masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam platform Koperasi.Dengan cara bergabung menjadi anggota Koperasi Krama Bali, masyarakat bisa mendapatkan peluang untuk ikut mendorong kemandirian sektor distribusi melalui Unit Perdagangan Bali Mart, programnya bernama #Ayograk membangun kemandirian distribusi” ujarnya.

Sembari Abdi menambahkan, jika semua sadar akan pentingnya membangun kekuatan dengan kolaborasi, maka niscaya akan dapat tumbuh berkembang secara bersama-sama. AA-MB