trump dan harryHary Tanoesoedibjo (kiri) bersama presiden Amerika Serikat Donald Trump (tengah) dan Liliana Tanoesoedibjo (kanan) di Trump Tower, New York, AS, usai pelantikan Trump, 21 Januari 2017. (Instagram/@hary.tanoesoedibjo)

 

Jakarta (Metrobali.com)-

 

Pengusaha Hary Tanoesoedibjo masuk dalam laman Forbes.com. Artikel soal miliarder itu diberi judul “Meet The Donald Trump Of Indonesia: Another Billionaire Who Wants To Be President” (Bertemu dengan Donald Trump Indonesia: Miliarder lain yang ingin menjadi Presiden).

Dalam artikel tersebut, kontibutor Forbes diajak Hary mengunjungi proyek Lido yang disebut 30 kali lebih luas dibanding proyeknya di Bali. Dengan mobil Hummer H2, mereka kemudian ke proyek Hary uang lain, resor di Rancamaya, Bogor.

“Terdengar mirip presiden Amerika Serikat? Bukan kebetulan,” tulis Forbes. Hary adalah mitra Trump di Indonesia, dan koneksi berjalan jauh lebih kuat dari itu.

Forbes menyebut hampir semua mitra bisnis asing Trump memiliki satu atau dua sifat yang sama dengan trump — terutama bakat untuk mempromosikan diri.

Seperti Trump, dikatakan Forbes, Hary membangun kekayaannya — sekitar 1,1 miliar dolar AS — pada bisnis real estate dan media. Akun Twitter-nya diikuti lebih dari 1 followers. Dia juga membuat kontes kecantikan, suka reality tv, dan memiliki seorang istri yang glamor.

Tidak berhenti di situ, Forbes mengulas lebih jauh kesamaan Hary dengan Trump. Hary mulai bercita-cita untuk memiliki kekuasaan politik — khususnya, menjadi presiden Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia yang memiliki populasi keempat terbesar dan negara yang ekonomi PDB-nya masuk ke-16 besar dunia.

Seperti Trump, miliarder itu menuju kekuasaan melalui kampanye anti-elit. Dan seperti Trump, dia disebut menjadi magnet skandal, termasuk tuduhan baru-baru ini bahwa dia terlibat dalam pembunuhan mantan pejabat, hal yang secara keras dibantah Hary.

“Tanoesoedibjo memiliki uang untuk membiayai mesin pemilu dan media untuk benar-benar mempengaruhi opini publik,” kata Rainer Heufers, salah seorang pendiri Pusat Studi Kebijakan Indonesia, dikutip dari Forbes.

“Oleh karena itu, dia memiliki potensi untuk menjadi pemain politik yang relevan dalam waktu yang relatif singkat,” sambung dia.

Pada Januari lalu, Hary datang ke Amerika untuk menyaksikan pelantikan Trump. Di sana Hary bertemu dengan anak pertama Trump Eric dan Donald Jr. dan makan siang di New York untuk merayakan lahirnya pemerintahan baru di Washington.

“Dalam waktu sepuluh tahun, saya pikir saya akan menjalankan negara ini,” kata Hary kepada Forbes.

Proyek dengan Trump

Berlokasi di tepi tebing Nirwana Bali Golf Club yang berlokasi, yang menjadi daya tarik utama resor Hary dan Trump segera bertransformasi.

“Ini adalah yang properti terbaik di Bali, dan kami akan membuatnya ikonik,” kata Hary kepada Forbes.

“Dan kami akan membuat helipad,” sambung dia.

Forbes bahkan menggambarkan detail bagaimana Hary dikatakan mirip dengan Trump dengan menuliskan bahwa Hary mirip Trump yang anti-kuman dengan mengusap tisu basah sebelum meminum air kelapa.

Pada 2013, Hary membeli resor Nirwana sekitar 200 juta dolar AS, dan juga Lido, yang lebih besar, dengan harga yang hampir sama. Dia menutup sebagian hotel Lido dan lapangan golf hingga akhir tahun sambil membuka Nirwana dan mencari apa yang akan dilakukan untuk keduanya.

Dia meminta timnya untuk mengumpulkan daftar singkat perusahaan dengan hotel mewah untuk dijadikan mitra, dan berakhir pada Trump Organization.

“Trump mengkhususkan diri dalam hotel dan lapangan golf. Itu sebabnya kami menunjuk Trump. Anda haru mengakui citra high-end Trump,” ujar Hary kepada Forbes.

Penawaran tahun 2015 membuat Trump mengelola hotel dan golf tersebut dengan lisensi nama mereka untuk villa dan kondominium. Hary tidak mengomentari hal keuangan perjanjian dengan Trump. Namun, Trump diperkirakan mendapat lima persen dari pendapatan hotel dan tiga persen dari pendapatan golf. (Pihak Trump tidak berkomentar tentang hal ini).

Renovasi di Nirwana akan dimulai akhir tahun ini. Hary berharap hotel yang saat ini bernilai 100 dan 200 dolar AS per malam, ketika dibuka sebagai hotel Trump dua tahun dari sekarang akan memiliki tarif 600 dolar AS hingga 3.000 dolar AS per malam.

Sementara Lido membutuhkan renovasi lebih luas daripada Nirwana. Ukuran Lido yang luas juga memberikan Hary untuk menambahkan wahana bermain. Proyek tersebut diperkirakan akan selesai antara 2018 dan 2020, dia mengatakan akan berinvestasi sekitar 2 miliar dolar AS untuk mentransformasi Lido dan Nirwana.

Kedekatan dengan Trump

Pertumbuhan ekonomi yang mulai merayap ke bawah, dari 6,2 persen pada 2011 menjadi 4,8 persen pada 2015, membuat Hary ingin berpolitik.

“Di Amerika ada ‘Make America Great Again’, di sini ‘Make Indonesia Great Again’. Itu sebabnya saya masuk ke politik,” ujar dia kepada Forbes.

Hary nampaknya memiliki kedekatan pemikiran dengan Trump. Dia mendukung peminjaman perumahan dan pendidikan bersubsidi bagi masyarakat miskin karena terinspirasi oleh Trump.

“Saya pikir strategi Trump adalah melakukan hal-hal yang baik bagi orang-orang yang tidak mampu. Dan itu fokus saya di sini,” kata Hary.

Forbes menyebutkan saat ini ada dua hal yang menjadi nilai tampah yang dimiliki Trump yaitu bisnis media yang memberinya corong untuk bersuara, dan kedekatannya dengan Trump.

Menurut analis dan konsultan Kevin O’Rourke akan ada persepsi bahwa Hary mungkin memiliki keuntungan karena hubungannya dengan presiden Amerika Serikat.

Dalam wawancaranya dengan Forbes, Hary mengatakan bahwa semua orang bertanya tentang hubungannya dengan Trump.

“Mereka mengirim email kepada saya. Mereka mengirim pesan kepada saya. Saya memberitahu mereka hubungan kita adalah tentang bisnis, bukan Mr. Trump secara pribadi atau politik,” ujar dia.

Namun, Hary mengatakan akan membantu Presiden Joko Widodo dalam menangani Trump jika diminta.

“Jika saya diminta untuk memfasilitasi. Saya senang untuk membantu,” kata Hary kepada Forbes. Sumber : Antara