Marwan Jafar 1

Jakarta (Metrobali.com)-

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menargetkan Merauke menjadi lumbung padi nasional.

“Merauke merupakan salah satu daerah perbatasan yang bisa dibilang sukses melakukan program Transmigrasi dan mengembangkan pertanian di wilayah timur Indonesia,” ujar Marwan di Jakarta, Minggu (7/6).

Hal itu dikarenakan melihat potensi lahan yang ada di Merauke. Setidaknya ada potensi lahan seluas 1,2 juta hektar yang bisa dijadikan lumbung pangan.

“Kalau program ini sukses, akan banyak pembangunan yang membuat wajah wilayah di Indonesia Timur ini berubah,” cetus dia.

Sebagai tahap awal, imbuh Menteri Marwan, pada 2015 pemerintah akan menggarap lahan seluas 250.000 hektar dengan target setiap hektar tanah bisa menghasilkan 7,1 ton beras. Dengan begitu, Merauke diharapkan bisa memenuhi 30 persen dari total kebutuhan beras Indonesia.

Untuk menunjang program “Merauke Integrated Rice Estate”, Menteri Desa akan terus mengembangkan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang selama ini telah memberikan kontribusi dalam perkembangan pembangunan Merauke.

“Contoh keberhasilan KTM salah satunya adalah Salor yang berada cukup dekat dengan perbatasan negara lain,” jelas dia.

Kawasan KTM Salor yang dibangun sejak 2009 dengan luas wilayah kurang lebih 96.340 hektar. Terdiri dari areal pembangunan dan pengembangan permukiman; 36.500 hektar serta areal untuk investasi perkebunan; 59.840 hektar, berhasil mengembangkan komoditas pertanian.

“Komoditas yang dikembangkan dengan skala ekonomis adalah padi, tebu dan palawija. Nantinya kawasan KTM Salor akan diintegrasikan “Merauke Integrated Rice Estate” untuk memenuhi swasembada pangan nasional,” tukas dia.

Menteri Marwan menambahkan, permukiman transmigrasi yang sebagian besar ditempatkan di distrik Merauke, telah berkembang menjadi desa-desa swasembada. AN-MB