Nyoman Sukerata (49) warga Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan nekat menggantung dirinya di pohon Durian yang ada di dekat rumahnaya.
Nyoman Sukerata (49) warga Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan  nekat menggantung dirinya di pohon Durian yang ada di dekat rumahnaya.
Buleleng, (Metrobali.com)-
Setelah terjadi peristiwa satu keluarga nekat bunuh diri dan ada juga yang nekat membakar diri untuk mengakhiri hidupnya yang terjadi belum lama ini, kini kembali terjadi peristiwa bunuh diri dengan jalan menggantung dirinya di pohon Durian.
Peristiwa yang cukup menghebohkan warga Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan ini, terjadi pada Jumat (31/3) sekitar pukul 07.00 wita. Dimana Nyoman Sukerata (49) warga setempat nekat menggantung dirinya di pohon Durian yang ada di dekat rumahnaya.
Dugaan sementara, meninggalnya Sukerata, lantaran mengalami depresi berat. Ia nekat mengakhiri hidupnya karena ditinggal meninggal dunia terlebih dahulu oleh anak dan istrinya.
Kronologis peristiwa, korban Sukerata pertama kali ditemukan tergantung oleh Putu Desi Widianingsih (27) yang saat itu hendak mengambil kayu bakar di belakang rumah. Saat itu saksi merasa terkejut dan gemetar melihat posisi korban Sukerata yang tergantung pada pohon durian. Saat itu juga ia memanggil Kadek Sulandra (27) dan melaporkannya ke aparat Desa Sekumpul dan Polisi Sektor Sawan.
Berita korban Sukerata yang gantung diri ini, didengar oleh warga setempat sehingga menjadi heboh. Wargapun secara beramai-ramai kelokasi dimana korban Sukerata menggantung diri. Begitu juga pihak kepolisian dengan sigap datang kelokasi dan melakukan identifikasi serta mengevakuasi tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan tim medis, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan hanya ada luka jeratan pada leher.
Kapolsek Sawan AKP Made Drawi seijin Kapolres Buleleng AKBP Made Sukawijaya mengatakan dari hasil pemeriksaan tim medis, korban Sukerata murni bunuh diri,”Pemeriksaan medis dilakukan visum dan hasilnya ditemukan bekas jeratan dileher sampai punggung dengan lebar 2 cm, panjang 38 cm, serta mengalami kaku leher dan lidah terjulur” terangnya
Langkah untuk melakukan otopsi, tidak diberikan oleh pihak keluarga, sehingga hanya dilakukan visum secara luar yang dilakukan oleh tim medis Puskesmas II Sawan. GS-MB