Bangli (Metrobali.com)-
Untuk memberikan makanan tambahan (PMT) pemulihan untuk membantu meningkatkan berat badan balita kurang gizi ke arah berat badan yang lebih baik dan meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia (lansia), Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli, Selasa (18/10) menggelar Pembukaan Posyandu Paripurna Balita dan Lansia PKK Provinsi Bali. Acara yang dipusatkan di Dermaga Penyebrangan Kedisan Kintamani, dihadiri oleh Wakil Sekretaris II TP PKK Prov Bali Ni Wayan Sudri, Asisten I Setda Kab Bangli Drs. I Wayan Lawe, Ketua TP PKK Kab Bangli Nyonya Erik Gianyar, masyarakat Desa Kedisan dan undangan terkait lainnya.
Dalam sambutan Ketua TP PKK Prov Bali yang dibacakan oleh Wakil Sekretaris II TP PKK Prov Bali Ni Wayan Sudri mengatakan, memasuki era millennium bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan yang cukup berat dalam upaya meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM). Sehingga sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama pembangunan nasional yang memerlukan investasi dan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, daerah dan kabupaten/kota. Karena tiga pilar utama yang merupakan indikator yang mempengaruhi kualitas hidup sumber daya manusia yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Menurut data Riskesdes tahun 2010 prevalensi gizi buruk di Bali sebesar 1,7% dan gizi kurang mencapai 9,2%. Namun jika dibandingkan dengan dengan Riskesdes tahun 2007, sudah terjadi penurunan prevalensi gizi buruk sebesar 1,7%. Akan tetapi prestasi ini tidak diikuti oleh prevalensi balita gizi kurang, yang mengalami peningkatan sebesar 1% yaitu dari 8,2% menjadi 9,2%. Dengan peningkatan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat di Bali, dimana jumlah penduduk pada kelompok balita juga mengalami peningatan dan ditambah lagi adanya kecenderungan umur harapan hidup yang semakin meningkat akan memberikan kontribusi terhadap penambahan jumlah kelompok lansia.
Berdasarkan data tahun 2010 dengan komposisi usia 45 tahun ke atas sebanyak 932.009 orang (26,24%) dari total penduduk Bali, hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992 menunjukkan angka kesakitan 9,2% pada usia di atas 45 – 59 tahun, dengan indikasi prevalensi anemia 51,5% pada usia 54 – 64 tahun dan 57,9% pada usia di atas 65 tahun. Kadiovaskuler merupakan penyebab utama kematian para lansia. Berdasarkan fakta tersebut, maka penigkatan jumlah usia lanjut di wilayah kabupaten/kota tidak hanya menyebabkan bertambahnya beban masalah di bidang kesehatan, tetapi juga berdampak pada masalah sosial ekonomi secara makro. Sehingga diperlukan upaya penanggulangan masalah kesehatan dan gizi baik pada balita maupun lansia yang lebih serius oleh pemerintah bersama masyarakat.
Sehingga melalui Pencanangan Kegiatan Pelaksanaan Kesatuan Gerak PKK-KB- Kesehatan Provinsi Bali tahun 2011 dengan tema “melalui langkah nyata kesatuan gerak PKK –KB-Kesehatan kita tingkatkan pelayanan KB-Kesehatan yang berkualitas” yang ditandai dengan Pembukaan Posyandu Paripurna Balita dan Lansia Provinsi Bali tahun 2011.
Sementara itu Ketua TP  PKK Kab Bangli Nyonya Erik Gianyar mengatakan, dasar penyelenggaraan Pemukaan Posyandu Paripurna Balita dan Lansia PKK Provinsi Bali di Kabupaten Bangli adalah Surat Keputusan Gubernur Bali tanggal 8 Juni 2011 Nomor : 939/04-E/HK/2011 tentang Penetapan Kelompok Posyandu Paripurna Balita dan Lansia pada Desa/Kelurahan Binaan TP-PKK Provinsi Bali yang mendapat bantuan Dana Revitaisasi Posyandu untuk pemberian makanan tambahan dan Program Kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli tahun 2011.
Dikatakan juga, tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan makanan tambahan (PMT) pemulihan untuk membantu meningkatkan berat badan balita kurang gizi ke arah berat badan yang lebih baik dan meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia (lansia). Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah jumlah balita di Desa Kedisan sebanyak 50 orang dan jumlah lansia 181 orang. “kita berharap kegiatan ini bisa membantu balita gizi kurang dan lansia yang memiliki latar belakang ekonomi rendah”ungkapnya.
Bupati Bangli dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Setda Kab Bangli Wayan Lawe menyampaikan, posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Manusia (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada asyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, serta dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan tumbuh kembang anak, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas. Sehingga pihaknya sangat memberikan apresiasi yang positif terhadap kegiatan ini. “kita berharap apabila posyandu dikelola dan diselenggarakan dengan baik, akan memberikan kontirbusi yang besar dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Bangli”ungkapnya.
   Pembukaan Posyandu Paripurna Balita dan Lansia PKK Provinsi Bali di Kabupaten Bangli juga diisi dengan penyerahan bingkisan sembako kepada para Lansia dan pemberian susu dan biskuit kepada para Balita. (GAB-MB)