Klungkung (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika berpesan agar masyarakat Bali dalam menghadapi arus globalisasi jangan sampai tercabut dari akar budayanya. “ Tentu kita tidak melarang masyarakat untuk belajar Bahasa Inggris dan yang lainnya. Dalam pergaulan Global itu perlu, tetapi jati diri, akar budaya Bali harus tetap menjadi pegangan, “ demikian disampaikan pada acara penutupan Festival International Bahasa Bali yang diprakarsai oleh Maestro Pelukis Nyoman Gunarsa bertempat di Panggung Terbuka Surya Candra Murti Musium Nyoman Gunarsa, Klungkung, Sabtu (30/11).

Gubernur Pastika sangat mengapresiasi pelaksanaan Festival yang telah berlangsung selama 1 Bulan tersebut, yang bertujuan menjaga dan melestarikan budaya khususnya Bahasa Bali  dan Aksara Bali yang merupakan salah satu Bahasa Ibu di Indonesia. Guna melestarikan Bahasa dan aksara Bali , Pemerintah Provinsi Bali  telah mengeluarkan payung hukum berupa Peraturan Gubernur yang bertujuan agar Bahasa Bali tetap diajarkan dengan memadai pada kurikulum pendidikan jenjang SD, SMP dan SMA sehingga harapan keberlangsungan pelestarian Bahasa Bali dapat terus dilaksanakan.

Festival yang berlangsung sejak  tanggal 8 Nopember 2013 diisi dengan berbagai kegiatan pagelaran, pameran  maupun perlombaan. Diantaranya Pagelaran Seni Tari Bali seperti Topeng, Drama Gong, Pesantian dan lainnya. Sarasehan bahasa Bali, Pameran Lukisan Kontenporer Indonesia, Bali Graphy, Perlombaan Mesatwa Bali diikuti oleh para Guru bahasa Bali se Bali, Perlombaan Video Reportase Berbahasa Bali diikuti oleh para siswa SMA/SMK dan kegiatan seni lainnya.

Pada acara penutupan menampilkan pembacaan Palawakia atau puisi tradisional Bali oleh DR. IB. Rai Putra dan Nengah Medra, Pembacaan Puisi Bali Modern berjudul “ Guna Arsa “ yang dibawakan oleh Ni Kadek Putri Sanjiwani,  penyerahan penghargaan kepada pemenang lomba dan peluncuran komik berbasa Bali dan Katalog Bali Graphy. Acara dimeriahkan juga dengan penampilan Group Nanoe Biru yang mengusung lagu-lagu berbahasa Bali.

Gubernur Pastika  berkesempatan melihat-lihat koleksi perpustakaan Nyoman Gunarsa yang banyak menyimpan Karya Seni Klasik dan secara spontan sempat dilukis oleh Maestro Nyoman Gunarsa sambil menikmati kudapan yang disuguhkan diruang perpustakaan museum. Hadir pula Ketua Program Studi Sastra Bali UNUD, Para seniman dan Budayawan serta masyarakat Klungkung. DA-MB