Tanri Abeng

Jakarta (Metrobali.com)-

Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan Tanri Abeng mengatakan BUMN harus terpisah dari birokrasi agar kinerjanya bisa menuju ke arah yang lebih positif dan mendunia.

“BUMN memang harus terpisah dengan birokrasi agar memiliki kinerja yang positif,” kata Tanri di Jakarta, Selasa (26/8).

Menurut dia, BUMN akan lebih leluasa dalam mengembangkan bisnisnya apabila tidak ada campur tangan politik.

“Tetapi pemimpin BUMN harus mengerti politik,” kata dia.

Dengan ada intervensi politik, kata Tanri, akan membuat cetak biru BUMN ditunggangi oleh kepentingan politik atau menjauhkan dari kepentingan pengembangan bisnis.

Lebih lajut, BUMN membutuhkan baiknya cetak biru untuk pengembangan bisnis BUMN yang mendunia.

“Harus ada ‘masterplan’ untuk berjalan dengan kompas,” kata dia.

Menurut dia, cetak biru itu merupakan salah satu hal penting untuk memperkuat BUMN. Maka dari itu, apabila “masterplan” itu tidak baik maka BUMN “go international” tidak akan berjalan dengan baik.

Dia juga mengatakan pentingnya BUMN memiliki direktur utama berkelas dunia agar badan usaha pelat merah bisa “go international”.

Sebagaimana diberitakan, terdapat sejumlah BUMN yang sudah mendunia. Seperti Bank BNI yang telah membuka sejumlah cabang di negara lain seperti di New York (Amerika Serikat) dan London (Inggris).

Terdapat juga PT Semen Indonesia Tbk yang telah mengambil alih kepemilikan 70 persen saham perusahaan semen di Vietnam, Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) pada akhir tahun 2012 senilai Rp 1,5 triliun. AN-MB