Hartarto Sastrosoenarto

Jakarta (Metrobali.com)-

Mantan Menteri Perindustrian Hartarto Sastrosoenarto memperoleh Anugerah Gelar Perekayasa Utama Kehormatan (Hanorary Principal Engineer) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

 “Sosok Dr (HC) Ir Hartarto merupakan figur teladan bagi perekayasa dalam berkiprah membangun bangsa,” kata Kepala BPPT Dr Unggul Priyanto dalam acara yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) BPPT yang ke-36 dan dihadiri oleh Wakil Menperin Alex Retraubun di Jakarta, Rabu.

 Menurut dia, pemilihan Hartarto sebagai peraih anugerah ke-8 dari BPPT ini sangat tepat sebagai momentum untuk lebih mempererat kerja sama industri dengan dunia penelitian dan pengembangan melalui kerja sama antara Kemenperin dan Kemristek.

Penganugerahan ini diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi para perekayasa yang saat ini berjumlah 2.337 orang, baik di bppt maupun yang tersebar di 30 instansi pemerintah pusat dan daerah, ujar Unggul.

 “Pemikiran Pak Hartarto sangat kami harapkan. Kami siap bersinergi dalam meningkatkan kemampuan, daya saing, kemandirian dan kesejahteraan bagi bangsa,” katanya.

 Hartarto yang menjabat Menperin pada 1983-1993 dan Menko beberapa bidang pada periode 1993-1999 dinilai telah berjasa mendorong suksesnya putra bangsa menguasai industri proses di Indonesia.

 Sejumlah industri yang dibangun atas dorongan Hartarto seperti industri petrokimia, (antara lain PT Pusri, PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik), kertas (pabrik kertas Leces), dan semen (PT Semen Tonasa) yang dibangun dengan kemampuan bangsa sendiri.

 Hartarto, kelahiran Surakarta 30 Mei 1932 memulai pendidikan sarjananya di Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung (sekarang ITB) pada 1952-1955 hingga tingkat III yang kemudian dilanjutkan BSc of Honours di jurusan Teknik Kimia University of New South Wales pada 1955-1959. AN-MB