Mandiri Tunas Finance

Jakarta (Metrobali.com)-

Perusahaan pembiayaan, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) meraup laba bersih Rp175,29 miliar hingga kuartal III 2014, atau sudah hampir setara dengan capaian laba tahun 2013 sebesar Rp176 miliar.

Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo di Jakarta, Kamis (30/10), mengatakan jika secara tahunan, laba MTF hingga kuartal III 2014 tumbuh 29,63 persen dari periode yang sama pada 2013 sebesar Rp135,23 miliar.

Anak usaha dari PT Bank Mandiri ini menargetkan perolehan laba hingga akhir 2014 sebesar Rp225 miliar.

“Perolehan laba ini ditopang pendapatan yang tumbuh 29,51 persen pada kuartal III atau hingga Agustus 2014,” ujar dia.

Perusahaan yang menyasar pembiayaan segmen mobil baru ini membukukan pendapatan pada kuartal III sebesar Rp1,099 triliun dibanding periode sama pada 2013 sebesar Rp848,70 miliar.

Pertumbuhan industri kendaraan bermotor yang dinilai stagnan ternyata tidak menggerus pertumbuhan pembiayaan mobil baru. Ignatius mengklaim perolehan pendapatan dan laba hingga kwartal III didorong oleh pertumbuhan pembiayaan yang mencapai 25,24 persen mencapai Rp10,78 triliun lebih dari periode sama pada 2013 sebesar Rp8,6 triliun.

Pembiayaan MTF paling banyak berasal dari kebutuhan nasabah terhadap mobil baru dengan komposisi sebesar 93 persen. Selanjutnya, pembiayaan mobil bekas dan sepeda motor masing-masing menyumbang lima persen dan dua persen.

Menurut Ignatius, kecilnya komposisi pembiayaan mobil bekas dan sepeda motor turut menyumbang penurunan Rasio Piutang Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Loan/NPL) menjadi 1,26 persen dari 1,35 persen. MTF menargetkan NPL terus berada di kisaran serupa hingga akhir tahun.

Pangsa pasar MTF untuk pembiayaan kebutuhan pembelian mobil baru secara nasional mencapai 12,89 persen hingga kuartal III.

“Sedangkan rasio utang terhadap modal (debt equity to ratio/DER) membaik dari 7,52 kali menjadi 6,05 kali,” ujar dia.

Pertumbuhan laba MTF juga ditopang dengan kontribusi unit pembiayaan baru yang tumbuh 18 persen, dengan dominasi 81 persen disumbang dari pembiayaan mobil baru.

Adapun piutang pembiayaan MTF hingga kuartal III, tumbuh 33,91 peren menjadi Rp19,68 triliun dari periode sama di 2013 sebesar Rp14,69 triliun.

Perolehan laba dan pendapatan mendorong pertumbuhan aset MTF sebesar 8,54 persen menjadi Rp6,47 triliun dibanding periode sama pada 2013.

Ignatius menjelaskan hingga saat ini MTF memang masih mengandalkan pembiayaan untuk mobil baru. Namun, ke depannya, di tengah laju industri kendaraan bermotor yang stagnan, tidak tertutup kemungkinan MTF juga merambah pembiayaan untuk segmen lain seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan pembiayaan multiguna.

“Namun, semuanya masih perlu dikaji. Untuk KPR misalnya, kita masih menunggu peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk perusahaan pembiayaan yang keluar November,” ujar dia. AN-MB