Irvan K

Jakarta (Metrobali.com)-

Manajemen PT Krakatau Steel Tbk menyiapkan empat langkah strategis meliputi peningkatan daya saing, kapasitas produksi, nilai tambah dan peningkatan bisnis non baja.

“Kami harap langkah-langkah tersebut dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan ke depan,” kata Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KS), Irvan K Hakim di Jakarta, Rabu (3/9).

Irvan berharap kapasitas produksi perusahaaan meningkat 127 persen, dari 3,15 juta ton pada 2013 menjadi 7,15 juta ton pada 2018 dan peningkatan pendapatan non core (di luar bisnis baja), sebesar 87 persen dari 333 juta dolar AS menjadi 624 juta dolar AS pada periode yang sama.

Peningkatan kapasitas ini, dilakukan dengan adanya pengembangan di Krakatau Steel dan juga perusahaan afiliasinya. Diharapkan, peningkatan ini akan mampu mengurangi volume impor baja nasional.

Irvan memaparkan, peningkatan kapasitas produksi dilakukan guna memenuhi pasar baja domestik yang terus tumbuh serta mempertahankan posisi Krakatau Steel sebagai pemasok baja dominan.

Krakatau Steel akan membangun hot strip mill (HSM) II, yakni lini baru untuk memproduksi baja lembaran canai panas berkapasitas 1,5 juta ton/tahun, serta yang telah selesai adalah pendirian pabrik baja terpadu PT Krakatau Posco (perusahaan patungan antara Perseroan dengan Posco) dengan kapasitas produksi 3 juta ton/tahun, terdiri atas produksi 1,5 juta ton pelat dan 1,5 jutaan ton slab untuk bahan baku perseroan.

Selain itu pendirian pabrik baja profil dan batangan PT Krakatau Osaka Steel (bekerjasama dengan Osaka Steel Corporation) berkapasitas 500 ribu ton/tahun.

Sementara itu, upaya meningkatkan daya saing biaya dilakukan melalui pembangunan pabrik Blast Furnace berteknologi batu bara yang diharapkan akan semakin membuat kinerja produksi semakin efisien.

Sedangkan peningkatan produksi produk-produk bernilai tambah tinggi dilakukan, menurut Irvan, antara lain melalui pembangunan pabrik Galvanizing & Annealing Line PT Krakatau Nippon Steel Sumikin.

Pabrik hasil kerja sama dengan Nippon Steel Sumitomo Metal Corporation ini akan memproduksi baja galvanizing dan anealing untuk sektor otomotif dengan kapasitas 500.000 ton per tahun.

Irvan menambahkan, manajemen juga melakukan diversifikasi portofolio guna memperbesar pendapatan dari bisnis bukan inti, melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap PT Krakatau Daya Listrik sebesar 120 MW, guna memenuhi kebutuhan listrik perseroan, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keandalan peralatan.

Melalui PT Krakatau Tirta Industri, kapasitas pasokan air bersih ke kawasan industri akan ditingkatkan dari 37 juta meter kubik (M3) menjadi 56 juta M3/tahun serta ekspansi kapasitas pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera sehingga pelayanan bongkar muat meningkat dari 10 juta ton menjadi 25 juta ton/tahun.

Seluruh strategi tersebut dijalankan manajemen guna menyikapi dinamika perekonomian global saat ini dan di masa mendatang.

Irvan juga menjelaskan, hingga pertengahan tahun 2014, pertumbuhan ekonomi dunia masih mengalami perlambatan sebagai dampak krisis keuangan yang berkepanjangan di negara-negara Eropa.

“Kondisi ekonomi dunia tersebut berdampak pada menurunnya jumlah permintaan baja di pasar global maupun domestik yang diikuti dengan turunnya harga jual produk. Hal tersebut diperburuk dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika,” ujar dia.

Menurut Irvan, menghadapi kondisi ekonomi yang masih penuh ketidakpastian, tingginya kenaikan harga energi, pelemahan rupiah, tekanan berupa membanjirnya produk baja impor dan lain-lain, perseroan dalam jangka pendek akan mengoptimalkan pasokan slab baja dari PT Krakatau Posco, sehingga akan mengurangi biaya energi listrik dan gas pada proses hulu.

Pemilihan pola ini akan diikuti dengan pengaturan tenaga kerja pada bagian Iron & Steel Making, jelas Irvan.

“Pola operasi ini diharapkan tidak berjalan dalam waktu yang lama dan akan dilakukan penyesuaian sejalan dengan perbaikan ekonomi dunia dan kondisi pasar baja yang lebih baik serta selesainya beberapa proyek strategis yang sedang dilaksanakan,” ujarnya. AN-MB